Stress merupakan fenomena dimana seseorang mengalami tekanan emosional dan fisik dan dapat berasal dari berbagai macam stimulus. Baik dari kejadian yang buruk dan membuat seseorang frustrasi, tenggat waktu tugas yang mendekat, dan banyak hal lainnya yang bisa dijadikan contoh dari sumber stress.
Stress merupakan suatu hal yang dianggap mengganggu bagi yang mengalaminya, karena menyebabkan rasa tidak nyaman dan juga tekanan atas seorang tersebut. Tidak sedikit dikatakan bahwa stress merupakan sesuatu yang harus kita usahakan untuk direndahkan, dan sering yang berkata bahwa stress merupakan hal yang buruk bagi hidup seseorang. Hal ini sebenarnya memiliki fakta yang mendukungnya, karena stress merupakan suatu hal yang signifikan dalam kondisi tubuh kita dan memiliki dampak yang besar bagi seluruh sistem tubuh, tidak hanya efeknya terhadap kondisi emosional suatu individu, namun juga ada dampak fisik dari stress tersebut.
Stress, utamanya stress yang disebabkan emosi (Emotional Stress) merupakan hal yang signifikan dalam dampaknya pada tubuh manusia. Hal tersebut dapat semua kita tarik sumbernya dari hormon stress yaitu Cortisol. Cortisol merupakan hormon yang berperan dalam stress dan reaksi tubuh kita terhadap hal tersebut, hormon ini dihasilkan dengan ACTH (Adrenocorticotropic Hormone) dimana hormon tersebut saat mendapat stimulus stress akan memberi signal ke kelenjar adrenal, dan dengan itu kelenjar adrenal menghasilkan hormon Cortisol.
Mengapa Cortisol dapat memiliki dampak pada tubuh? Cortisol memiliki beberapa efek yang menjadi faktor utama mengapa stress menjadi hal yang dapat mempengaruhi kesehatan seseorang. Utamanya, sifat dari cortisol adalah sifat immunosupressor, dimana seperti nama sifatnya, menghambat sistem imunitas tubuh kita. Sistem imunitas tubuh merupakan hal yang penting bagi kita untuk tetap sehat dan melawan bakteri serta faktor asing lainnya yang dapat masuk ke dalam tubuh manusia. Jika sistem imunitas terhambat, maka akan menaikkan kemungkinan bagi seseorang untuk terkena penyakit yang seharusnya tubuh bisa melawan.Â
Selain itu, produksi hormon Cortisol yang banyak dapat menyebabkan banyak efek samping lainnya di tubuh, seperti kepala pusing, tekanan di rahang, detak jantung yang tinggi, menjadi faktor dari hipertensi, masalah digestif, berfaktor pada obesitas, dan sakit di bagian perut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H