Mohon tunggu...
Rafif Laili
Rafif Laili Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bermain musik

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Zimbabwe Rencana Sembelih 200 Ekor Gajah untuk Penuhi Kebutuhan Pangan Warga yang Kelaparan

29 November 2024   21:07 Diperbarui: 29 November 2024   21:07 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Zimbabwe Rencana Sembelih 200 Ekor Gajah untuk Penuhi Kebutuhan Pangan Warga yang Kelaparan

Harare, Zimbabwe -- Pemerintah Zimbabwe tengah merencanakan langkah kontroversial untuk mengatasi kelaparan yang semakin parah di negara tersebut. Sebanyak 200 ekor gajah di Zimbabwe kemungkinan akan disembelih dalam waktu dekat untuk menyediakan sumber pangan bagi warga yang menghadapi krisis makanan.

Langkah ini diambil di tengah memburuknya situasi ekonomi dan ketidakstabilan iklim yang mengakibatkan gagal panen di berbagai wilayah. Banyak warga mengalami kelaparan parah, terutama di daerah-daerah pedesaan, di mana sumber daya terbatas dan sulit dijangkau bantua

Juru bicara Kementerian Lingkungan Hidup, Pariwisata, dan Perhotelan Zimbabwe menyatakan bahwa populasi gajah yang tinggi dan kerusakan ekosistem akibat deforestasi serta perubahan iklim juga turut mempengaruhi rencana ini. Negara ini memiliki sekitar 100.000 gajah---jumlah yang dipandang melebihi daya dukung ekosistemnya dan menyebabkan konflik dengan penduduk setempat.

"Situasi ini sangat sulit, dan kami harus mempertimbangkan langkah-langkah drastis," kata pejabat pemerintah. "Dengan menyembelih sebagian populasi gajah, kami dapat memberikan bantuan pangan sekaligus mengurangi tekanan terhadap lingkungan."

Namun, rencana ini mendapat kritik tajam dari kalangan konservasi dan aktivis hewan. Banyak pihak menilai langkah ini sebagai pelanggaran etika dan menyerukan pemerintah untuk mencari alternatif yang tidak melibatkan kekerasan terhadap satwa liar. Kritikus juga berpendapat bahwa industri pariwisata akan terpengaruh, mengingat gajah merupakan daya tarik utama bagi wisatawan yang datang ke Zimbabwe.

"Kami memahami keadaan darurat ini, tetapi menyembelih gajah bukanlah solusi yang berkelanjutan," ungkap seorang aktivis konservasi satwa liar setempat. "Pemerintah perlu fokus pada solusi jangka panjang yang lebih ramah lingkungan dan etis."

Di sisi lain, sebagian masyarakat yang berada dalam krisis pangan justru mendukung rencana ini sebagai tindakan cepat untuk mengurangi kelaparan. Dalam beberapa tahun terakhir, Zimbabwe telah berulang kali mengalami kekeringan berkepanjangan yang memengaruhi produksi pangan, sehingga warga semakin bergantung pada bantuan pemerintah.

Hingga saat ini, pemerintah Zimbabwe masih melakukan pembahasan intensif terkait rencana tersebut, termasuk mempertimbangkan saran dari para ahli lingkungan dan tokoh masyarakat. Dewan Pengelolaan Satwa Liar setempat diharapkan akan memberikan keputusan final dalam waktu dekat.

Source :https://nehandaradio.com/2024/10/25/zimbabwe-namibias-elephant-cull-threatens-us433m-tourism-industry/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun