Mohon tunggu...
Rafifatu Rifda Bey
Rafifatu Rifda Bey Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

hobi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Menyesal Mencontek

27 September 2024   20:20 Diperbarui: 27 September 2024   20:32 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bu Vani menatapku tajam, tapi tak ada kemarahan di matanya, hanya keheningan yang menunggu.

"Saya... saya mencontek waktu ulangan kemarin," lanjutku dengan suara pelan.

Bu Vani menghela napas panjang. "Saya sudah menduga," katanya. "Tapi saya ingin mendengar pengakuan dari kamu sendiri. Mencontek bukan solusi, Nak. Kamu hanya menipu dirimu sendiri. Nilai yang baik itu harus datang dari kerja keras, bukan dari curang."

Hatiku terasa seperti dihancurkan. Aku menyesal. Seharusnya aku lebih percaya pada diriku sendiri, berusaha lebih keras tanpa perlu mencari jalan pintas. Nilai yang sempurna pun tak berarti apa-apa jika diperoleh dengan cara yang salah.

Sejak saat itu, aku berjanji pada diriku sendiri. Tak akan ada lagi mencontek. Aku akan menghadapi setiap kesulitan dengan usaha dan kejujuran, karena kesuksesan sejati tak pernah datang dari kebohongan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun