Bu Vani menatapku tajam, tapi tak ada kemarahan di matanya, hanya keheningan yang menunggu.
"Saya... saya mencontek waktu ulangan kemarin," lanjutku dengan suara pelan.
Bu Vani menghela napas panjang. "Saya sudah menduga," katanya. "Tapi saya ingin mendengar pengakuan dari kamu sendiri. Mencontek bukan solusi, Nak. Kamu hanya menipu dirimu sendiri. Nilai yang baik itu harus datang dari kerja keras, bukan dari curang."
Hatiku terasa seperti dihancurkan. Aku menyesal. Seharusnya aku lebih percaya pada diriku sendiri, berusaha lebih keras tanpa perlu mencari jalan pintas. Nilai yang sempurna pun tak berarti apa-apa jika diperoleh dengan cara yang salah.
Sejak saat itu, aku berjanji pada diriku sendiri. Tak akan ada lagi mencontek. Aku akan menghadapi setiap kesulitan dengan usaha dan kejujuran, karena kesuksesan sejati tak pernah datang dari kebohongan.