"Menghormati perasaan orang lain bukanlah kelemahan, tetapi bukti kedewasaanmu dalam memahami kehidupan."Â
Pernahkah kita merasa ada sesuatu yang membuat kita sakit namun sebenarnya tidak sakit?, ini berkaitan dengan perasaan. Terkadang ada saja hal yang membuat hati kita merasa sakit namun tidak sakit. Kita sudah berusaha untuk mengontrol perasaan itu, tapi yang terjadi tidak semudah itu.Â
Perasaan kita sering kali berubah-ubah berdasarkan apa yang sedang kita rasakan saat ini. Bahagia, sedih, semua itu terbentuk dari bagaimana kita merasakan sesuatu itu. Memang tidak mudah, untuk menggambarkan hal ini, tapi penulis yakin kalian pernah. Yah, pada dasarnya setiap kejadian dapat mengubah perasaan kita sewaktu-waktu tanpa kita sadari. Hal ini diawali pada saat kita melihat, mendengar, dan merasakan sesuatu. Kita tidak dapat dibayangkan dalam pikiran, tapi yang pasti hanya hati yang mengerti.Â
Berusaha sebaik mungkin untuk menjaga perasaan sendiri, sedangkan kita harus terus menerus hidup bersama dengan orang lain yang bisa saja melukai hati kita, memang tidaklah mudah. Mempersiapkan sebuah hati yang tenang dan tentram, butuh suatu usaha yang berat. Dan oleh sebab itu, tidak sedikit orang yang memilih untuk menutupi apa yang sedang dirasakan oleh perasaannya saat ini. Kita tidak akan selalu bisa punya perasaan yang baik (good mood), dan karenanya apa yang orang lain mungkin lakukan kepada kita, lantas kita memilih untuk menunjukkan rasa sakit itu. Padahal, benar-benar sakit.Â
Belakangan ini, kita ditunjukkan oleh bagaimana sikap seorang yang seharusnya menjadi panutan, namun tidak dapat menunjukkan sikap yang sepatutnya. Memang, setiap manusia punya kesalahan. Dan wajib bagi kita sebagai manusia untuk memperbaiki apa yang kesalahan tersebut. Pelajaran yang dapat kita ambil, adalah bagaimana cara agar membentuk sikap yang seharusnya agar orang lain tidak merasa tersakiti oleh diri kita.Â
Jika diri kita saja tidak ingin disakiti oleh orang lain, lantas mengapa kita berbuat sesuatu yang justru menyakiti hati orang lain?.
Oleh karena itu, kita perlu membentuk seperti apa karakter yang kita inginkan dan orang lain butuhkan. Jika kita ingin menjadi orang yang baik dan dapat mengerti perasaan orang lain, maka sudah sepatutnya kita belajar untuk menjadi pribadi yang seperti itu. Pribadi yang tulus, sehingga perasaan kita dan orang lain dapat merasakan kehangatan yang sama.Â
Pribadi yang memiliki moral yang baik akan lebih disegani oleh orang, termasuk dapat memikirkan dampak apa yang akan terjadi terhadap setiap tindakan kita. Bila diri kita sudah mengerti hal demikian, maka akan dengan mudah bagi kita mengurangi rasa sakit yang orang rasakan atas perbuatan yang telah kita lakukan.Â
Jadikan setiap nilai-nilai yang baik dalam berkehidupan ini sebagai prinsip untuk bisa memuliakan orang lain dengan lebih baik. Dengan memahami dan memegang nilai-nilai itu sebagai prinsip, maka kita akan menjadi sosok yang banyak dibutuhkan oleh orang lain. Betapa banyak saat ini orang dengan mudahnya disakiti oleh sikap orang lain yang begitu kejam. Maka alangkah baiknya, bila kita bercermin pada diri kita, untuk membentuk pribadi yang dapat menghormati orang lain.Â
Perhatikan setiap sikap dan perbuatan kita kepada orang lain, maka kesakitan yang dirasakan oleh orang lain dapat kita cegah. Bila orang belum bisa memperbaiki sikapnya, setidaknya diri kita sendiri terlebih dahulu yang memulai untuk memperbaiki diri.Â