Mohon tunggu...
Rafif Ahmad Fadilah
Rafif Ahmad Fadilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam

Saya memiliki hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen Spesial Hari Anak | Menggapai Mimpi sebagai Abdi Negara

23 Juli 2024   20:57 Diperbarui: 23 Juli 2024   21:25 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang perwira wanita (Pexels/Tamilles Esposito)

Di sebuah desa tinggalah seorang remaja perempuan yang bernama Uta. Ia adalah seorang anak yang unik, dimana ia memiliki cita-cita untuk menjadi seorang tentara yang kelak dapat mengabdikan dirinya kepada bangsa dan negara ini. Kebanyakan perempuan mungkin akan memilih untuk menjadi seorang dokter, perawat, selebgram, guru, dll. Namun, Uta memiliki cita-cita yang berbeda dari kebanyakan perempuan sehingga ia memutuskan untuk menjadi abdi negara. 

Mimpinya ini adalah satu hal yang sulit karena banyak orang di desanya yang menganggap mimpi itu terlalu tinggi baginya. "Perempuan ingin menjadi tentara? apa tidak ada cita-cita lain yang lebih cocok?". Seringkali Uta mendengar kalimat itu dari mulut orang di desanya. Namun Uta tidak percaya bahwa cita-cita harus dibatasi oleh gender, sehingga ia tetap kukuh untuk menjadi seorang tentara

Di umurnya yang sudah memasuki masa remaja, ia sudah tahu banyak tentang kehidupan seorang tentara. Hari-hari ketika ia di rumah ia habiskan waktunya untuk mencari tau tentang segala hal soal dunia tentara. Dan ia pun sering dibuat terkagum-kagum ketika ada perwira wanita yang berhasil membuktikan pada banyak warga Indonesia dengan hasil perjuangan yang begitu suci dan berarti bagi bangsa ini, juga membuktikan bahwa wanita dapat menjadi seorang pahlawan bagi negerinya.  

Mimpinya ini terinspirasi dari seorang perwira wanita yang berkunjung ke desanya. Wanita itu datang dengan seragamnya yang gagah, bercerita tentang pengalamannya bertugas di berbagai pelosok negeri, menjaga perdamaian, dan membantu masyarakat. Mata Uta berbinar saat mendengarkan kisah-kisah heroik tersebut. Ia ingin menjadi bagian dari cerita itu, bagian dari perjuangan dan pengorbanan untuk negeri tercinta. 

Uta adalah anak yang rajin dan memiliki kepedulian yang tinggi dengan orang lain terutama kepada teman-temannya. Uta juga sangat berbakat ketika di sekolah. Bakat yang ia miliki dapat menjadi bukti bahwa ia layak untuk menjadi seorang tentara yang kelak dapat berharga bagi negerinya. Ia tahu bahwa untuk menjadi seorang tentara, tidak dapat diraih dengan mudah. 

Tentunya menjadi seorang tentara harus memiliki fisik yang kuat dan kemampuan berpikir yang tajam. Oleh karena itu, setiap hari ia harus melakukan latihan untuk terus meningkatkan kemampuannya. Latihan fisik yang biasa ia lakukan adalah dengan berlari mengelilingi desa, melakukan push up dan sit up di belakang rumahnya. 

Suatu hari, di sekolah, guru Uta mengumumkan bahwa ada program pelatihan fisik dari militer yang terbuka untuk siswa-siswi yang berprestasi. Tanpa ragu, Uta mendaftarkan diri. Meski banyak yang meragukan kemampuannya, Uta tetap bertekad untuk menunjukkan bahwa ia mampu. Dalam pelatihan itu, Uta menunjukkan kemampuan terbaiknya. Ia berlari dengan cepat, melakukan push-up tanpa henti, dan menunjukkan kecerdasan dalam setiap tantangan yang diberikan. Semua orang terkejut dengan ketangguhan dan semangatnya.

Pelatihan itu membuka pintu bagi Uta untuk menggapai mimpinya. Ia diterima di akademi militer dengan beasiswa penuh. Perjuangan Uta di akademi tidaklah mudah. Ia harus bersaing dengan banyak siswa lain yang memiliki fisik dan mental yang kuat. Namun, Uta selalu mengingat pesan dari perwira wanita yang pernah ia temui, bahwa perjuangan membutuhkan ketekunan dan semangat pantang menyerah. Setiap kali ia merasa lelah, ia selalu mengingat mimpinya dan dukungan dari keluarganya di desa.

Tahun demi tahun berlalu, Uta berhasil menyelesaikan pendidikannya dengan prestasi gemilang. Ia menjadi salah satu lulusan terbaik di akademinya. Kini, Uta adalah seorang perwira muda yang siap mengabdi untuk bangsa dan negara. Ia telah membuktikan bahwa mimpi tidak mengenal gender, dan bahwa dengan semangat dan ketekunan, mimpi sebesar apapun dapat diraih.

Cerita Uta menjadi inspirasi bagi banyak anak di desanya dan di seluruh Indonesia. Ia menunjukkan bahwa dengan mimpi yang besar, semangat yang kuat, dan ketekunan tanpa henti, kita bisa menggapai apa yang kita cita-citakan. Kini, Uta adalah sosok pahlawan bagi banyak anak perempuan yang bermimpi tinggi, yang percaya bahwa mereka juga bisa meraih mimpi mereka, apapun itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun