Mohon tunggu...
Rafif Ahmad Fadilah
Rafif Ahmad Fadilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam

Saya memiliki hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Menemukan Warna Sendiri

20 Mei 2024   11:52 Diperbarui: 20 Mei 2024   11:56 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di sebuah kota kecil yang ramai, tinggallah seorang gadis bernama Laras. Laras selalu merasa berbeda dengan teman-temannya. Dia tidak suka berpakaian mengikuti tren, tidak tertarik dengan musik populer, dan lebih suka menghabiskan waktu di perpustakaan daripada di mal.

Hal ini membuat Laras merasa bingung. Dia ingin diterima oleh teman-temannya, tapi dia juga ingin menjadi diri sendiri. Dia tidak ingin kehilangan identitasnya hanya untuk mengikuti orang lain.

Suatu hari, Laras bertemu dengan seorang seniman tua bernama Mbah Inem. Mbah Inem adalah seorang seniman yang terkenal dengan lukisannya yang penuh warna dan ekspresif. Laras terpesona oleh karya Mbah Inem dan ingin belajar darinya.

Mbah Inem mengajari Laras tentang seni dan tentang menemukan identitas diri. Dia berkata bahwa setiap orang memiliki keunikannya sendiri, dan bahwa kita harus berani untuk mengekspresikan diri kita apa adanya.

Laras mulai mencoba berbagai hal baru. Dia belajar melukis, menari, dan menulis. Dia bertemu dengan orang-orang baru yang memiliki minat yang sama dengannya.

Semakin banyak Laras mengeksplorasi dirinya, semakin dia merasa nyaman dengan dirinya sendiri. Dia tidak lagi merasa perlu untuk mengikuti orang lain. Dia berani untuk menjadi diri sendiri, dengan segala keunikan dan perbedaannya.

Suatu hari, Laras mengadakan pameran lukisannya sendiri. Teman-temannya yang dulu mengabaikannya sekarang terkesan dengan karyanya. Mereka melihat bahwa Laras memiliki bakat yang luar biasa dan bahwa dia memiliki sesuatu yang istimewa untuk ditawarkan.

Laras akhirnya menemukan warna dirinya sendiri. Dia tidak lagi merasa seperti orang yang tersesat dan bingung. Dia tahu siapa dia dan apa yang ingin dia lakukan dengan hidupnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun