Di sebuah kota kecil yang ramai, tinggallah seorang gadis bernama Laras. Laras selalu merasa berbeda dengan teman-temannya. Dia tidak suka berpakaian mengikuti tren, tidak tertarik dengan musik populer, dan lebih suka menghabiskan waktu di perpustakaan daripada di mal.
Hal ini membuat Laras merasa bingung. Dia ingin diterima oleh teman-temannya, tapi dia juga ingin menjadi diri sendiri. Dia tidak ingin kehilangan identitasnya hanya untuk mengikuti orang lain.
Suatu hari, Laras bertemu dengan seorang seniman tua bernama Mbah Inem. Mbah Inem adalah seorang seniman yang terkenal dengan lukisannya yang penuh warna dan ekspresif. Laras terpesona oleh karya Mbah Inem dan ingin belajar darinya.
Mbah Inem mengajari Laras tentang seni dan tentang menemukan identitas diri. Dia berkata bahwa setiap orang memiliki keunikannya sendiri, dan bahwa kita harus berani untuk mengekspresikan diri kita apa adanya.
Laras mulai mencoba berbagai hal baru. Dia belajar melukis, menari, dan menulis. Dia bertemu dengan orang-orang baru yang memiliki minat yang sama dengannya.
Semakin banyak Laras mengeksplorasi dirinya, semakin dia merasa nyaman dengan dirinya sendiri. Dia tidak lagi merasa perlu untuk mengikuti orang lain. Dia berani untuk menjadi diri sendiri, dengan segala keunikan dan perbedaannya.
Suatu hari, Laras mengadakan pameran lukisannya sendiri. Teman-temannya yang dulu mengabaikannya sekarang terkesan dengan karyanya. Mereka melihat bahwa Laras memiliki bakat yang luar biasa dan bahwa dia memiliki sesuatu yang istimewa untuk ditawarkan.
Laras akhirnya menemukan warna dirinya sendiri. Dia tidak lagi merasa seperti orang yang tersesat dan bingung. Dia tahu siapa dia dan apa yang ingin dia lakukan dengan hidupnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H