Waktu telah mengubah penampilan kita, tapi tatapan mata dan senyum hangatmu masih sama. Kita bercerita tentang pencapaian, jatuh bangun, dan cinta yang tak pernah pudar.
"Bertemu denganmu adalah anugerah terindah dalam hidupku," bisikmu di bawah alunan musik kafe.
"Aku pun merasakan hal yang sama," jawabku, menggenggam tanganmu yang hangat.
Mungkin kita tak bisa terus bersama, tapi jejak pertemuan kita telah terukir dalam jiwa. Kisah "Bertemu Denganmu" menjadi pengingat bahwa cinta tak melulu berwujud kepemilikan, tapi tentang penerimaan, dukungan, dan kenangan indah yang takkan pernah lekang oleh waktu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H