Mohon tunggu...
Rafif Ahmad Fadilah
Rafif Ahmad Fadilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam

Saya memiliki hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hikmah Terindah

7 Februari 2024   12:38 Diperbarui: 7 Februari 2024   12:43 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Layla seorang perempuan tangguh, berjuang sendirian membesarkan dua anaknya setelah ditinggal suami yang tergoda wanita lain. Hari-harinya dipenuhi kerja keras, membanting tulang sebagai penjual sayur keliling. Meski lelah, tak pernah ada keluhan terucap. Layaknya mentari, Layla terus bersinar menerangi kehidupan kedua anaknya, Rara dan Arka.

Suatu hari, bencana datang. Banjir bandang melanda desa mereka. Layla berjuang menyelamatkan anak-anaknya, namun nahas, Arka terseret arus deras. Pilu dan putus asa membayangi Layla. Ia kehilangan separuh hidupnya, separuh semangatnya.

Di tengah duka, tetangga mereka, Pak Darman, memberikan bantuan dan penghiburan. Lelaki tua yang hidup sendiri itu tak henti memberikan nasihat kepada Layla. "Nak, kita hidup di dunia ini pasti diuji. Kehilangan memang menyakitkan, tapi yakinlah, Allah SWT selalu punya hikmah di baliknya."

Awalnya, Layla tak bisa menerima penghiburan. Kehilangan Arka terlalu dalam, luka di hatinya seakan tak bisa dijahit. Namun, hari demi hari, nasihat Pak Darman perlahan meresap. Layla mulai bangkit, tak ingin terus larut dalam duka.

Layla memutuskan menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membantu anak yatim piatu. Ia juga aktif membantu kegiatan di panti asuhan. Senyum-senyum ceria anak-anak panti menjadi balsam untuk hatinya yang luka.

Suatu malam, saat sedang bercerita kepada anak-anak panti, Layla merasakan sentuhan lembut di bahunya. "Ibu Layla?" panggil suara lirih.

Layla menoleh, matanya terbelalak. Itu Beni, anak lelaki yang diselamatkannya saat banjir bandang. "Beni? Bagaimana dengan orang tuamu?"

Beni menunduk, "Mereka meninggal, Bu. Saya tinggal sendirian."

Hati Layla tersentuh. Ia mengajak Beni tinggal bersamanya, mengisi kekosongan yang ditinggalkan Arka. Beni disambut hangat oleh Rara, layaknya kakak kandung sendiri.

Kehadiran Beni membawa kebahagiaan baru bagi Layla. Hari-harinya kembali dipenuhi tawa dan semangat. Ia semakin menyadari, hikmah terindah dari kehilangannya adalah kesempatan untuk berbagi kebahagiaan dengan orang lain yang membutuhkan.

Layla takkan pernah melupakan Arka, namun ia tahu, kehidupan harus terus berjalan. Ia telah menemukan kekuatan baru, bukan hanya untuk dirinya sendiri, tapi juga untuk orang lain yang membutuhkan uluran tangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun