Di sebuah desa bernama Cijumpi, tinggal lah seorang anak bernama Kia. Dia hidup di sebuah rumah bersama dengan ibunya. Kia anak yang rajin serta selalu menurut dengan ibunya. Dia selalu menjadi anak yang memberikan kebahagiaan untuk ibunya melalui prestasinya di bidang akademik. Prestasinya dapat dibuktikan dengan kemenangannya dalam berbagai olimpiade yang dilaksanakan oleh sekolah.
Ketika di sekolah, Kia juga memiliki banyak teman yang menghargai Kia karena prestasinya, tak sedikit teman-temannya meminta untuk diajarkan mata Pelajaran yang sulit seperti matematika. Dengan senang hati Kia mengajarkan teman-temannya yang merasa kesulitan memahami pelajaran di sekolah. Pada setiap kesempatan, teman-temannya selalu menyapa dan tersenyum setiap berpapasan dengannya.
Ibu Kia memiliki harapan yang tinggi padanya, semoga kelak Kia dapat menjadi seorang perempuan tangguh, berprestasi serta dapat bermanfaat bagi negeri. Harapan dan doanya selalu ia tuliskan di sebuah buku diary, yang diharapkan suatu saat nanti buku ini dapat menjadi saksi seberapa tinggi keinginan ibunya kepada Kia. Ibunya selalu mengambil kesempatan menulis harapan dan doa untuk Kia ketika Kia berangkat ke sekolahnya, karena ia merasa saat itulah hatinya bahagia melihat putri kebanggaannya berproses sesuai dengan apa yang diharapkannya.
Sesuatu yang dapat dijadikan kebanggaan bagi Ibu Kia adalah Kia sendiri, karena bagaimana pun Kia adalah anugerah dari Tuhan untuknya dan juga amanah yang harus dijaga oleh ia karena almarhum suaminya telah memberikan amanah tersebut dengan sebaik-baiknya. Semasa hidup suaminya ia berharap sama dengan istrinya agar Kia menjadi seperti yang diharapkan keduanya. Ia berpesan agar istrinya bisa mendidik putrinya dengan sebaik-baiknya.
Ibu selalu membuat catatan-catatan kecil pada diarynya setiap kali ada sesuatu yang baik, yang terjadi pada Kia. Ia berharap buku diarynya menjadi bacaan yang kelak akan menjadi cerita yang menyenangkan bagi Kia ketika sukses kelak. Diarynya juga menjadi bukti tulisan dari ibunya bahwa ibunya benar-benar menyayanginya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H