Mohon tunggu...
OSIS SMP Islam Cikal Harapan 2
OSIS SMP Islam Cikal Harapan 2 Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

berkarakter, mandiri, peduli sesama | OSIS of SMP Islam Cikal Harapan 2

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peran Para Lelaki dalam Menghilangkan Budaya Patriarki

1 Mei 2024   23:30 Diperbarui: 1 Mei 2024   23:33 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Melihat sejarah, Indonesia telah melahirkan seorang pahlawan emansipasi wanita yang bahkan keteladannya dalam memperjuangkan kesetaraan antara perempuan dan laki-laki membuat tanggal lahirnya dijadikan salah satu hari besar nasional. Tokoh itu tak lain adalah RA Kartini. Sosok yang begitu familiar bagi kita bahkan diabadikan dalam lagu "Ibu Kita Kartini".

Terinspirasi oleh keterbatasan perempuan dalam memperoleh pendidikan formal di masa lalu, Kartini memulai perjuangannya dengan mengkampanyekan kesetaraan gender melalui tulisan-tulisannya. Beberapa kali hasil tulisannya dimuat dalam majalah Belanda, De Hollandsche Lelie. Sejak saat itu, gagasan baru mengenai persamaan hak bagi wanita pribumi mulai mengubah pandangan masyarakat luas. Hingga kini, gerakan persamaan kedudukan terus didorong.

Banyak yang berpendapat bahwa agama merupakan salah satu faktor yang memperkuat budaya patriarki yang tertanam kuat dalam kehidupan manusia. Namun, apakah patriarki adalah hal yang benar menurut ajaran agama?

Seperti yang terdapat dalam Al-Quran, Surah Al-Baqarah ayat 30 menyebutkan, "Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Khalifah pada ayat ini mengacu pada manusia sebagai wakil Allah dalam menjalankan kehendak-Nya. Al-Zamakhsyari menafsirkan bahwa makna khalifah dalam ayat tersebut tidak hanya merujuk pada Adam (yang melambangkan laki-laki).

Dalam konteks ini, pandangan agama Islam menegaskan bahwa laki-laki dan perempuan sama-sama memiliki tanggung jawab sebagai khalifah di muka bumi. Artinya, kedudukan mereka di hadapan Tuhan adalah setara dan memiliki peran yang sama pentingnya dalam menjalankan tugas sebagai manusia.

Kembali kepada ajaran agama yang asli dan memahami bahwa laki-laki dan perempuan memiliki hak dan tanggung jawab yang sama dalam menjalani kehidupan adalah langkah awal yang penting dalam menghilangkan budaya patriarki yang telah mengakar dalam Masyarakat.

Kita sebagai laki laki juga mempunyai peran dalam menghilangkan patriarki, beberapa cara nya bisa berupa:

  • Refleksi Diri dan Kesadaran: Laki-laki dapat mulai dengan merefleksikan posisi, priviledge, dan pengaruh mereka dalam budaya patriarki. Kesadaran akan bagaimana sistem ini memengaruhi kehidupan sehari-hari, hubungan, dan interaksi mereka penting untuk perubahan.
  • Pendidikan dan Pengasuhan: Laki-laki dapat memainkan peran yang lebih aktif dalam mendidik anak-anak tentang kesetaraan gender dan nilai-nilai yang inklusif. Ini meliputi menunjukkan contoh positif tentang bagaimana berkomunikasi secara empatik, berbagi tanggung jawab dalam rumah tangga, dan menghormati keputusan dan aspirasi individu, termasuk di antara anggota keluarga.
  • Mendorong Keterlibatan Laki-laki dalam Peran Tradisional "Perempuan": Laki-laki dapat mendorong keterlibatan mereka dalam peran tradisional yang sering kali dianggap sebagai "perempuan", seperti pekerjaan rumah tangga, merawat anak, atau mendukung karir pasangan mereka. Ini membantu melawan stereotip gender dan menunjukkan bahwa pekerjaan rumah tangga dan perawatan bukanlah tugas yang secara intrinsik terikat pada gender tertentu.
  • Memperjuangkan Perubahan Struktural: Laki-laki dapat memperjuangkan perubahan dalam struktur sosial, ekonomi, dan politik yang mendukung kesetaraan gender. Ini termasuk mendukung kebijakan yang mempromosikan akses yang sama terhadap pendidikan, pekerjaan yang layak, pengambilan keputusan yang adil, dan hak kesehatan reproduksi.

-kelompok laki-laki 8B

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun