Daihasu Motor Co diperkirakan akan mengalami kerugian yang sangat anjlok sebesar US$700 juta dolar atau sekitar Rp 10,7 Triliun yang dimana kerugian ini disebabkan skandal uji keselamatan yang terungkap pada baru baru ini.
Skandal ini pertama kali terungkap pada bulan April 2023  yang  kasus ini ungkap oleh Whistleblower. Hasil dari uji tabrak ini memengaruhi 88.000 mobil yang  semua itu telah di palsukan, di mana semua produksi itu di kirim di Asia Tenggara yang di jual dalam setahun terakhir ini.
Skandal ini menutup 4 pabrik pembuatan Daihatsu Motor Co yang berada di Osaka jepang yang dimana pabrik terakhir yang di tutup pada tanggal 25 Desember 2023, pabrik yang lainnya sudah tutup terlebih dahulu yaitu Oita, Shiga, dan Kyoto yang berada di jepang di mana akibatnya produksi kendaraan juga di hentikan. Pada penutupan ini mempengaruhi 423 supplier yang berdomestik di Jepang. Skandal ini tentu mempengaruhi sekitar 9,000 pekerja Toyota serta memengaruhi kredibilitas reputasi perusahaan induknya yaitu Toyota.
Skandal kecurangan dari Daihatsu Motor Company di Jepang juga melibatkan perusahaan yang berada di Indonesia, saham pada PT Astra International Tbk (ASII) di mana rontok sebesar Rp 5,500 per lembar pada 21 Desember 2023.
Di Indonesia, Toyota Motor Manufacturing Indonesia dan Astra Daihatsu Motor (ADM) terseret sebuah kasus yang di mana ada tujuh model yang di produksi dari kedua pabrik tersebut melakukan kecurangan  yang di mana dari ketujuh model tersebut adalah Toyota, Agya, Wigo, Toyota Avanza, Toyota Raize, Toyota Rush, dan Daihatsu Xenia kemudian ada juga Toyota Veloz dan Yaris Cross yang di mana model ini di naungan Toyota Motor Manufacturing Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H