Mohon tunggu...
Rafida Hanan
Rafida Hanan Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

INFP/ADHD/LIBRA. Suka buat konten mengenai musik, budaya pop, dan fans.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Beginilah Hidupku yang memiliki ADHD Ketika Aku Usia Dewasa

14 Juni 2024   13:55 Diperbarui: 14 Juni 2024   14:40 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto ilustrasi ADHD dewasa (sumber: freepik)

Aku beruntung mendapat sampingan sebagai kader dasawisma, Alhamdulillah lumayan tiap bulan dikasih uang operasional 500 ribu. Kata Ibu aku, uangnya ditabung buat umroh/haji. 

Aku pengen mencoba berpengalaman sebagai jurnalis, terutama ingin wawancara sama band-band favorit dari luar negeri, terutama band yang aku tahu sejak SD. 

Tidak apa-apa aku berani bercerita tentang perjuanganku sebagai neurodivergent atau ADHD dewasa. Memang aku baru sadar bahwa aku mengalami ADHD ketika di bangku sekolah sampai sekarang. Itulah yang terjadi ketika aku membaca artikel mostly English  terkait ADHD. Selain itu, aku suka melihat konten-konten terkait ADHD yang menurutku relatable banget sesuai dengan habit aku.

Aku tipikal orang semangat mencari hal-hal baru, rasa ingin tahu tinggi, dan suka beradaptasi. Tapi kekurangannya, aku orangnya gampang bosan, pemalas dan ceroboh. 

Aku senang menjadi penulis karena itu membantu kreativitasku, serta bakatku. Daripada bingung bicara sama orang lain ngomongin tema yang nggak menarik, lebih baik aku menulis. Tulis mana saja lewat medsos atau blog.  Apalagi kebiasaan aku suka bicara sendiri bisa dijadikan bahan tulisan. HEHEHE

Lantas, banyak lho musisi-musisi beken yang dari dulu memiliki ADHD, seperti Adam Levine (vokalis Maroon 5), Justin Timberlake, Will.i.am (rapper Black Eyed Peas), Oliver Sykes (vokalis BMTH), Kurt Cobain (vokalis Nirvana) dan lainnya.     

Sebagai penutup, aku beri quotes dari Miriam Schulman:  

"Saya senang tampil beda. ADHD benar-benar seperti kekuatan super - entah Anda seorang seniman atau pengusaha - otak kita yang membiarkan pikiran kita berkelana adalah hal yang membantu kita menghasilkan ide-ide bagus."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun