BAGAIMANA BISNIS UMKM BISA BERKEMBANG
Rafi Augusta Aji
Mahasiswa Manajemen Pemasaran Universitas Airlangga
Berbisnis merupakan mimpi setiap orang, memiliki kebebasan finansial adalah hal yang diidamkan manusia. Pada umumnya saat memulai sesuatu dimulai dari hal yang kecil terlebih dahaulu. Seperti halnya bisnis, UMKM juga termasuk salah satu cara mendaki gunung kesuksesan.
UMKM di Indonesia sudah menjadi tulang punggung ekonomi negara dan sudah menyerap banyak tenaga kerja. Menurut ASEAN Investment Report yang dirilis United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) pada September 2022, Indonesia memiliki jumlah UMKM terbanyak di kawasan ASEAN.
Laporan tersebut mencatat jumlah UMKM di Indonesia pada 2021 mencapai sekitar 65,46 juta unit. Bahkan UMKM Indonesia tercatat mampu menyerap 97% tenaga kerja, menyumbang 60,3% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), serta berkontribusi 14,4% terhadap ekspor nasional.
Walaupun begitu, tidak banyak dari pedagang UMKM di Indonesia yang gagal berkembang. Bisa dilihat dari data 10 tahun yang lalu, usaha mikro masih mendominasi sector UMKM. Sekitar 98,7% UMKM masih didominasi oleh usaha mikro. Sedangkan Sekitar 1,2% usaha kecil dan 0.11 % menengah.
Sedikitnya pedagang usaha kecil dan menengah, menunjukan banyak UMKM memiliki kesulitan Untuk berkembang menuju level selanjutnya.
MASALAH UMKM
 UMKM di Indonesia memiliki kekurangan yang hampir sama antara pedagang satu dan pedagang lainnya. Kebanyakan masalah mereka terletak pada manajemen. Pedagang UMKM biasanya memiliki pengetahuan yang sedikit ataupun seadanya untuk menangani sebuah bisnis. Sedangkan ilmu manajemen sangatlah penting agar sebuah bisnis bisa berkembang.
Selain manajemen, UMKM juga masih kurang menerapkan digitalisasi pada dagangan mereka. Mereka belum menerapkan bagaimana cara mengintregarasikan usaha mereka dengan teknologi dan kemudahan yang telah ditawarkan.