Mohon tunggu...
Rafiah AfsahRamadhani
Rafiah AfsahRamadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/Mahasiswa

Halo!! Saya seorang mahasiswi di UIN Syarif Hidayatullah, yang memiliki minat dan hobi yang cukup beragam. Di luar kegiatan akademik, saya menikmati waktu luang dengan mendengarkan musik dan bernyanyi. Selain itu, saya juga memiliki minat dalam olahraga, khususnya di bidang basket. Balance kan antara akademik, seni dan olahraga hihi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tazkiyat al-Nafs

9 November 2024   15:43 Diperbarui: 9 November 2024   16:08 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

     

Tazkiyat al-Nafs atau penyucian jiwa merupakan konsep sentral dalam ajaran islam yang terfokus pada pembersihan jiwa dari sifat-sifat negatif dan pengembangan potensi spiritual agar lebih mendekatkan diri kepada Allah. Dalam ajaran islam, tazkiyat al-nafs bukan hanya bertujuan untuk mencapai ketenangan batin, tetapi juga untuk mencapai tujuan hidup yang lebih tinggi, yaitu untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat dengan memperbaiki kualitas moral dan spiritual. Konsep ini juga berperan penting dalam membangun masyarakat yang lebih beretika dan harmonis.

 Pengertian Tazkiyat al-Nafs

Secara etimologi, kata tazkiyah berasal dari Bahasa arab yang berarti suci, bersih, atau tumbuh berkembang. Dalam konteks ini, tazkiyah mengarah pada penyucian jiwa dari sifat-sifat buruk dan dosa serta pengembangan potensi kebaikan yang ada dalam diri seseorang. Tazkiyat al-nafs berarti proses menumbuh kembangkan jiwa seorang muslim agar menjadi lebih baik dan melahirkan kebaikan dalam perilaku serta hubungan dengan Allah dan sesama.

Sementara itu, al-nafs (jiwa) memiliki berbagai makna dalam bahasa arab. Beberapa di antaranya mengacu pada roh, hati, atau potensi baik dan buruk dalam diri manusia. Dalam Alquran, jiwa sering digambarkan sebagai wujud yang dapat diarahkan kepada kebaikan atau keburukan, dan mempengaruhi tindakan serta perilaku seseorang. oleh karena itu, tazkiyat al-nafs merupakan proses untuk mengarahkan jiwa menuju kebaikan, menghapuskan sifat-sifat tercela, dan memperkuat karakter dengan nilai-nilai spiritual yang mulia.

 Pembagian Nafs menurut Alquran

Dalam upaya mencapai tazkiyat al-nafs, alquran membagi jiwa atau nafs manusia ke dalam tiga tingkatan, yang masing-masing menggambarkan kondisi spiritual  seseorang : 

  • Nafs al-Ammarah yaitu jiwa yang mendorong kepada perbuatan buruk atau mengikuti nafsu tanpa kendali. 
  • Nafs al-Lawwama yaitu jiwa yang menggambarkan kesadaran individu untuk memilih di antara tarikan hawa nafsu dan dorongan rohani. Pada tingkat ini, seseorang mulai merasa menyesal dan mempertanyakan perbuatannya, antara mengikuti nafsu atau berpegang pada prinsip kebaikan. Nafs al-lawwama adalah jiwa berbeda dalam fase pertarungan batin untuk meraih ketenangan dan keikhlasan. 
  • Nafs al- Muthama'innah yaitu jiwa yang tenang dan damai, jiwa yang sepenuhnya mengikuti arahan rohani dan mencapai kedamaian batin. pada tingkat ini, individu telah berhasil mengatasi dorongan hawa nafsu dan menjadi pribadi yang seimbang serta dekat dengan Allah. Nafs al-Mutma'innah mencerminkan jiwa yang mencapai kesucian dan kesempurnaan spiritual.

 Proses Penyucian Jiwa dalam Alquran

Penyucian jiwa atau tazkiyat al-nafs dalam alquran tidak terlepas dari pengalaman ibadah dan perbaikan akhlak yang baik. Tazkiyah adalah bagian hakiki dari kehidupan seorang muslim yang dimulai dengan pengendalian diri, introspeksi, doa, serta amal saleh. Dalam surah As-Syams (91:9-10), Allah menyatakan bahwa "Sesungguhnya beruntung lah orang yang menyucikan jiwa itu, dan sungguh merugi lah orang yang mengotori nya." Ayat ini menegaskan bahwa orang yang berhasil menyucikan jiwanya dari dosa dan penyakit hati adalah orang yang beruntung, sementara mereka yang gagal dalam proses ini akan merugi.

 Ibadah Sebagai Sarana Penyucian Jiwa

Dalam upaya mencapai tazkiyat al-nafs, ibadah memainkan peran yang sangat penting. setiap ibadah dalam islam,  baik itu shalat, zakat, puasa, maupun haji, bukan hanya sekedar ritual eksternal, tetapi juga berfungsi sebagai sarana untuk membersihkan jiwa dan mendekatkan diri kepada Allah. Seperti yang dijelaskan oleh Dr. Anas Ahmad Kazon, ibadah merupakan media yang sangat efektif dalam menyucikan jiwa. Misalnya, shalat yang dilakukan dengan khusyuk dapat membantu seseorang untuk mengingat Allah dan menjaga hati tetap bersih, sedangkan zakat membantu membersihkan harta dan jiwa dari keserakahan serta kepedulian terhadap sesama.

Tazkiyat al-Nafs dalam Kehidupan Sehari-hari

Tazkiyat al-nafs tidak hanya pada aktivitas ibadah formal, tetapi juga harus menjadi bagian wujud dari kehidupan sehari-hari. Pengembangan akhlak mulia, seperti jujur, sabar, rendah hati, dan menjaga hubungan baik dengan sesama, juga merupakan bagian dari tazkiyah. Selain itu, tazkiyat al-nafs melibatkan proses berkelanjutan dalam menghadapi ujian hidup, menjaga ketenangan batin, dan senantiasa berusaha menjadi pribadi yang lebih baik.

 Dalam konteks ini, alquran memberikan banyak petunjuk tentang cara untuk mencapai tazkiyat al-nafs, seperti melalui introspeksi diri, doa dan amal saleh.  Salah satu cara yang  dianjurkan dalam alquran untuk mencapai kesucian jiwa adalah dengan berzikir atau mengingat Allah (QS. Ar-Ra'du: 28), karena zikir dapat memberikan ketenangan hati dan menguatkan kesadaran spiritual.

Dengan demikian dapat kita pahami bahwa tazkiyat al-nafs ini memberikan pemahaman tentang pentingnya membersihkan jiwa dari sifat-sifat tercela dan mengembangkan potensi kebaikan dalam diri. Melalui ibadah, introspeksi, dan amal saleh, seorang muslim dapat mencapai tazkiyat al-nafs, yang pada akhirnya membawa kepada kehidupan yang lebih bermakna dan bermanfaat bagi masyarakat. Dengan begitu, tazkiyat al-nafs bukan hanya tentang kesucian diri, tetapi juga tentang kontribusi positif dalam membangun masyarakat yang adil dan harmonis.

Penulis : Rafiah Afsah Ramadhani dan Hamidullah Mahmud

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun