1. Mengeluarkan Biaya
Sebagai seorang mahasiswa yang merantau di daerah orang, rasa ingin mudik atau pulang ke kampung halaman amatlah mereka nanti-nantikan, pasalnya mereka sudah lama tidak berjumpa dengan orang tua, saudara, dan teman-teman masa kecilnya. Sungguh momentum lebaran ini adalah waktu yang tepat untuk mengobati rasa rindu tersebut. Akan tetapi, sebagai mahasiswa hal ini justru menjadi sebuah dilema tersendiri. Hal ini dikarenakan biaya mudik yang tak murah, alias cukup menguras kantong mahasiswa atau pelajar. Apalagi jika mahasiswa tersebut benar-benar terkendala ekonomi.
Di Indonesia banyak sekali mahasiswa yang membiayai kehidupannya sendiri dengan bekerja, entah itu serabutan, part time, freelance dan lain-lain. Oleh sebab itu pengeluaran biaya mudik merupakan dilema tersendiri bagi mereka. Â Disatu sisi mereka rindu dengan keluarga di kampung halaman, disatu sisi lainnya mereka harus menghemat uang mereka untuk meneruskan kuliah dan kehidupannya. Oleh sebab itu mudik lebaran merupakan salah satu keresahan yang dialami oleh mahasiswa di Indonesia.
2. Macet
Mudik lebaran merupakan salah satu tradisi umat muslim yang ada di Indonesia. Mereka (pemudik) adalah sekelompok individu yang merantau di luar kota atau daerah mereka. Tradisi ini nampaknya sebuah ciri khas tersendiri bagi Indonesia, pasalnya ketika mudik terjadi pasti banyak hal-hal unik dan menarik yang dilakukan oleh pemudik. Contohnya mudik menggunakan becak, sepeda dan lain-lain. Mudik adalah sebuah tradisi yang sangat ditunggu-tunggu oleh orang-orang yang merantau di daerah orang. Â Karena mudik adalah hal yang dinanti-nantikan oleh seluruh orang perantauan, sudah tak heran lagi jika jalanan akan macet dipenuhi oleh pemudik di berbagai daerah. Sebagai mahasiswa tentunya ini menjadi sebuah tantangan dan keresahan sendiri, dimana mereka harus mampu menahan atau mengendalikan hawa nafsunya, rasa haus dan lapar ketika di tengah perjalanan yang macet dan jauh.
3. Kejahatan atau kriminalitas
Indonesia dengan penduduk yang mayoritas beragama muslim, ketika bulan Ramadan tiba, pasti banyak pemudik yang berlalu-lalang di jalanan. Momentum lebaran atau keramaian saat mudik ini dimanfaatkan oleh orang-orang sebagai ajang kejahatan atau tindak kriminal. Banyak sekali kasus-kasus kejahatan di jalanan seperti pencopetan, begal dan lain-lain. Hal ini membuat pemudik harus ekstra dalam menjaga barang bawaannya, terutama dompet, perhiasan, handphone dan barang berharga lainnya. Banyak Mahasiswa baru atau maba yang merasakan mudik pertamanya di tahun, oleh sebab itu kejahatan atau kriminalitas adalah salah satu keresahan mahasiswa terutama maba saat mudik lebaran.
4. Kehabisan Tiket
Menggunakan kendaraan atau tranportasi umum merupakan salah satu opsi atau pilihan yang tepat jika mudik disaat menunaikan ibadah puasa. Mengapa demikian, karena dengan menggunakan kendaraan atau tranportasi umum tenaga kita relatif terjaga, sehingga dapat melaksanakan ibadah puasa dengan semestinya. Akan tetapi mudik dengan kendaraan atau tranportasi umum memiliki kesulitan tersendiri, yaitu persoalan ketersediaan tiket sebuah transportasi. Kita harus pesan tiket jauh-jauh sebelum hari lebaran tiba, kalau tidak kita akan kehabisan tiket dikarenakan meledaknya jumlah pemudik menjelang lebaran tiba.
Tak hanya ketika pulang kampung, di saat mau kembali ke daerah perantauan kita harus segera atau cepat memesan tiket, kalau tidak juga akan kehabisan atau tidak kebagian tiket untuk ke tempat perantauan. Oleh sebab itu dalam mendapatkan tiket pemudik harus ekstra cepat agar tidak kehabisan. Dengan ini kehabisan tiket merupakan sebuah keresahan tersendiri bagi mahasiswa yang harus mudik dan kembali ke bangku kuliah secara tepat waktu.