Mohon tunggu...
Muhammad RafiAshidiq
Muhammad RafiAshidiq Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, prodi Jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Aspek Verbal dan Non Verbal dalam Komunikasi Retorika

15 April 2024   19:45 Diperbarui: 15 April 2024   19:47 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Komunikasi yang dilakukan dengan kata-kata disebut komunikasi verbal. Ini dapat dilakukan secara lisan atau melalui tulisan. Hubungan antar individu paling sering menggunakan jenis komunikasi ini. Mereka mengungkapkan perasaan, emosi, pemikiran, gagasan, atau maksud mereka melalui kata-kata, baik secara lisan maupun tulisan, untuk menyampaikan fakta, data, informasi, serta untuk memberikan penjelasan, berdebat, dan berselisih.

Bahasa dan kata adalah dua komponen penting komunikasi verbal. Bahasa adalah alat komunikasi yang terdiri dari sistem lambang bunyi yang berasal dari alat ucap manusia, yaitu mulut. Dalam komunikasi verbal, lambang bahasa yang digunakan adalah bahasa lisan, tertulis, atau elektronik. Namun, kata adalah kumpulan huruf yang memiliki arti khusus. Morfem (suku kata) adalah bagian terkecil dari kalimat, dan kata adalah kombinasi dari morfem dalam bahasa.Isyarat atau bahasa diam adalah kode nonverbal. Kita dapat mengetahui apakah seseorang bahagia, marah, bingung, atau sedih melalui komunikasi nonverbal mereka. Perilaku nonverbal sering menentukan persepsi awal kita tentang seseorang, yang mendorong kita untuk secara spontan mengungkapkan apa yang ingin kita katakan.
Jenis komunikasi non-verbal adalah sebagai berikut: 1. Bahasa tubuh. Semua isyarat, bukan kata-kata, termasuk dalam komunikasi nonverbal. Pesan nonverbal berdampak besar pada komunikasi. Pesan atau simbol nonverbal sangat sulit untuk ditafsirkan jika dibandingkan dengan simbol verbal. Ketika kita mengatakan "ya", kita akan mengangguk sebagai tanggapan dari bahasa nonverbal kita. Komunikasi nonverbal menggunakan bahasa tubuh, seperti raut wajah, gerak kepala, gerak tangan, dan gerakan tubuh, untuk mengungkapkan berbagai perasaan, emosi, dan informasi.

Tiga peneliti dan ahli bahasa, Robert Pittenger, Charles Hocket, dan John Danehy, mengumpulkan lima prinsip universal untuk komunikasi verbal, menurut DeVito (1978). 1. Rujukan Tetap Bahasa sebenarnya digunakan oleh manusia sebagai referensi konstan, menurut Bloomfield dan Hockett (dalam De Vito, 1978). Selalu ada bahasa yang digunakan dalam kerangka rujukan untuk mendorong tema diskusi yang abstrak dan konkret, seperti masalah lalu, sekarang, dan masa depan. 2. Determinisme kedua. Semua verbalisasi biasanya memiliki persyaratan yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan tertentu. Semua "kata" yang diucapkan oleh seseorang memiliki arti yang sama. 3. Keadaan yang Berulang konsisten berbagai pernyataan dalam bentuk "kata-kata"

Menurut Eaves & Leathers (2018), beberapa prinsip dasar komunikasi nonverbal adalah sebagai berikut: 1) komunikasi nonverbal sangat menentukan makna dalam komunikasi interpersonal; 2) komunikasi nonverbal lebih baik menyampaikan perasaan dan emosi daripada komunikasi verbal; dan 3) komunikasi nonverbal dapat menyampaikan makna dan maksud dengan lebih bebas dari penerjemah (Eaves & Leathers, 2018). Untuk mencapai komunikasi yang berkualitas tinggi, komunikasi nonverbal sangat penting karena merupakan aspek meta-komunikasi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun