Mohon tunggu...
Raffi Muhamad Faruq
Raffi Muhamad Faruq Mohon Tunggu... Mahasiswa, Peternak, Pengamat sepak bola, dan Pebisnis.

Seorang mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prodi Manajemen Pendidikan Islam. Menerima jasa konsultasi kuliah bagi mahasiswa. Memiliki peternakan Ayam Hias, Ayam Pelung dan Beberapa jenis burung (Perkutut dan Derkuku). Menerima ajakan Bal-balan dan diskusi mengenai sepak bola. Menerima pesanan bibit pohon dan bonsai (by request). Menerima dan tidak menolak ajakan masuk Surga. Informasi lebih lanjut hubungi 082119394586 (WA), raffimfrq (Instagram). Raffi Muhamad Faruq (Facebook dan X/Twitter), raffimfrq@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Istirahatlah, Apa pun yang kau hadapi

20 Maret 2025   20:30 Diperbarui: 21 Maret 2025   07:17 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: Raffi Muhamad Faruq

Beristirahatlah, Dunia Tidak Akan Hilang

Kadang hidup terasa seperti sebuah perjalanan tanpa akhir, penuh dengan tantangan dan harapan yang seolah tak pernah berhenti. Setiap hari kita bergerak, berusaha mengejar tujuan dan memenuhi berbagai ekspektasi yang mungkin tidak kita pahami. Kita merasa bahwa kita harus selalu produktif, harus selalu ada untuk orang lain, dan selalu memberi lebih. Padahal, terkadang yang kita butuhkan bukanlah lebih banyak yang harus dikerjakan, melainkan waktu untuk berhenti, sejenak merenung, dan meresapi segala yang telah kita lakukan.

Tidak ada yang salah dengan berhenti sejenak, meskipun terkadang dunia seolah memaksa kita untuk terus berlari. Kita sering kali merasa takut jika kita berhenti, kita akan tertinggal. Takut bahwa semua orang akan melaju lebih cepat sementara kita hanya diam di tempat. Tapi kenyataannya, dalam setiap perjalanan, ada saatnya kita harus mengambil waktu untuk beristirahat. Kita tidak bisa terus bergerak tanpa memberi ruang bagi diri sendiri untuk pulih. Sebagai manusia, kita bukan hanya sekadar alat untuk mencapai tujuan; kita juga butuh waktu untuk merasa, untuk merenung, dan untuk mengingat kembali apa yang sebenarnya kita cari.

Padahal, dalam diamnya sebuah jeda, kita bisa menemukan banyak hal. Saat kita berhenti, kita memberi kesempatan untuk diri kita mendengar suara hati, melihat dunia dengan cara yang berbeda, dan merasakan keberadaan kita dalam hidup ini. Keheningan bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti, justru di sanalah kita menemukan ketenangan dan pemahaman yang lebih dalam tentang diri kita.

Coba pikirkan sejenak, seberapa sering kita merasa tertekan untuk selalu tampil sempurna, untuk selalu menjadi yang terbaik, atau untuk selalu memenuhi harapan orang lain. Padahal, kita pun manusia---kita punya keterbatasan, kita punya perasaan, dan kita juga butuh waktu untuk pulih. Beristirahat bukan berarti menyerah. Itu justru merupakan pengakuan bahwa kita tahu kapan kita butuh jeda, kapan kita butuh ruang untuk mereset diri dan kembali dengan kekuatan baru.

Berjalan pelan bukan berarti kita tidak maju. Ia justru memberi kita kesempatan untuk menikmati perjalanan itu sendiri, untuk lebih banyak melihat, merasakan, dan memahami setiap bagian dari hidup ini. Dalam ketergesaan kita untuk mencapai tujuan, kita sering kali melewatkan momen-momen kecil yang justru dapat memberi kita kebahagiaan dan kedamaian yang lebih besar. Ada banyak hal yang hanya bisa kita lihat ketika kita berhenti sejenak dan memberi diri kita ruang untuk meresapi setiap langkah. 

Setiap langkah yang diambil dengan kesadaran penuh membawa kita lebih dekat dengan diri kita yang sebenarnya. Kita mulai memahami bahwa tujuan hidup bukanlah sekadar pencapaian besar, tetapi juga tentang bagaimana kita merasakan setiap bagian dari perjalanan itu. Jangan takut untuk berjalan pelan, karena setiap langkah yang kita ambil, tidak peduli seberapa kecilnya, membawa kita menuju tempat yang lebih baik.

Bukankah sebuah pohon yang tumbuh dengan kuat berkat akarnya yang dalam? Kita pun harus memberi diri kita waktu untuk meresap, untuk menemukan kembali keseimbangan. Tidak ada yang salah dengan mengambil langkah mundur sejenak untuk memastikan kita berada di jalur yang benar. Terkadang, kita terlalu sibuk mengejar tujuan yang mungkin bukan milik kita, terlalu terbawa oleh arus hidup tanpa benar-benar mengerti arah yang kita tuju. Dalam keheningan, kita bisa bertanya pada diri sendiri, "Apakah ini yang aku inginkan? Apakah jalan ini membawa aku ke tempat yang aku tuju?"

Penting untuk diingat bahwa hidup ini bukan tentang siapa yang tercepat atau siapa yang paling produktif. Hidup adalah tentang menemukan kedamaian dalam setiap langkah yang kita ambil, tentang merasa bahwa kita sudah melakukan yang terbaik dalam batas kemampuan kita. Beristirahatlah tanpa rasa bersalah, karena itu adalah bagian dari proses. Bahkan dalam istirahat, kita bisa tumbuh, belajar, dan kembali dengan lebih banyak pemahaman tentang dunia dan diri kita sendiri.

Dunia ini akan tetap berjalan, apa pun yang kita lakukan. Tapi kita, sebagai individu, punya pilihan untuk berhenti sejenak, untuk memberi waktu bagi diri kita untuk merasa hidup, untuk menemukan ketenangan di tengah kebisingan, dan untuk meresapi perjalanan ini dengan lebih bijaksana. Jadi, jangan takut untuk berhenti. . Karena dalam setiap istirahat yang kamu ambil, kamu sedang memberi diri kamu kekuatan untuk melangkah lebih jauh dengan lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun