Mohon tunggu...
Raffi Muhamad Faruq
Raffi Muhamad Faruq Mohon Tunggu... Peternak - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prodi Manajemen Pendidikan Islam

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengapa Banyak Kampus Islam Negeri Tertinggal dalam Peringkat Akademik?

13 Januari 2025   13:37 Diperbarui: 13 Januari 2025   13:37 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: WhatsApp

Pendidikan tinggi merupakan salah satu faktor penentu kemajuan sebuah bangsa. Di Indonesia, keberadaan Kampus Islam Negeri (UIN, IAIN, STAIN) menjadi salah satu pilar penting dalam dunia pendidikan. Kampus-kampus ini, dengan segala kontribusinya dalam mencetak intelektual Muslim, memiliki peran yang strategis dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa sejumlah Kampus IN mengalami kesenjangan kualitas yang cukup mencolok dibandingkan dengan universitas lain, baik dalam hal peringkat akademik maupun daya saing internasional.

Kesenjangan kualitas ini bukanlah fenomena yang muncul begitu saja, melainkan dipengaruhi oleh serangkaian faktor yang saling berhubungan. Salah satu faktor utama yang menjadi sumber ketertinggalan adalah minimnya investasi dalam riset dan pengembangan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Hadi, et al. (2020) dalam jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia, keberadaan pusat-pusat riset yang berfungsi sebagai penggerak kemajuan akademik masih terbatas di sebagian besar Kampus IN. Padahal, riset merupakan indikator utama dalam penilaian peringkat akademik universitas, baik secara nasional maupun internasional.

Selain itu, faktor sumber daya manusia (SDM) juga menjadi variabel yang tak kalah penting dalam membentuk kualitas pendidikan di Kampus IN. Banyak dosen yang berkualitas dan berkompeten di bidangnya, namun terbatasnya kesempatan untuk melanjutkan studi ke jenjang internasional atau untuk melakukan publikasi ilmiah di jurnal bereputasi internasional menyebabkan lulusan dari Kampus IN terkadang tidak mendapatkan pengakuan yang setara dengan lulusan universitas lain yang memiliki fasilitas riset yang lebih mumpuni. Hal ini sesuai dengan temuan Riski (2021) dalam jurnal Jurnal Ilmu Pendidikan yang menyoroti keterbatasan fasilitas dan dukungan terhadap pengembangan karier akademik dosen di beberapa Kampus IN.

Selain aspek internal, ketimpangan ini juga dipengaruhi oleh faktor eksternal. Dalam konteks nasional, Kampus IN seringkali berada dalam bayang-bayang universitas negeri non-Islam yang memiliki akses lebih luas terhadap dana pemerintah dan dunia industri. Universitas non-Islam umumnya lebih mampu menggandeng industri untuk mendanai riset dan pengembangan akademik, serta memiliki jaringan global yang lebih kuat, yang berdampak langsung pada peningkatan peringkat akademik mereka. Sebaliknya, Kampus IN, meskipun memiliki kekuatan dalam aspek keagamaan, kerap kali tertinggal dalam menjalin kerjasama internasional yang menghasilkan keunggulan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dari segi kurikulum, meski Kampus IN menawarkan program studi yang berlandaskan pada nilai-nilai Islam, yang bisa menjadi keunggulan tersendiri, terkadang pendekatan akademik yang lebih konvensional dan konservatif menghambat kreativitas serta inovasi dalam proses pembelajaran. Ini pun diungkapkan oleh penelitian Setiawan (2022) yang mencatat bahwa beberapa kampus Islam negeri masih belum sepenuhnya beradaptasi dengan perkembangan kurikulum yang berbasis pada pengembangan soft skills dan kompetensi global. Oleh karena itu, para mahasiswa cenderung kurang siap bersaing di tingkat internasional yang menuntut keahlian lintas disiplin yang lebih kompleks.

Tentu, kondisi ini tidak dapat dibiarkan begitu saja. Reformasi pendidikan di Kampus IN harus dilakukan secara menyeluruh dengan mengutamakan peningkatan kualitas riset, pengembangan SDM, serta peningkatan daya saing global. Salah satu solusi yang dapat diusulkan adalah dengan mengoptimalkan kerjasama internasional, baik dalam bidang penelitian maupun pengajaran. Kemitraan dengan universitas-universitas ternama di luar negeri akan membuka peluang bagi dosen dan mahasiswa untuk mengakses sumber daya yang lebih baik. Selain itu, penyusunan kurikulum yang lebih adaptif terhadap tuntutan industri global, dengan tetap mempertahankan prinsip-prinsip ajaran Islam yang menjadi ciri khas, akan membantu menghasilkan lulusan yang lebih siap menghadapi tantangan zaman.

Di samping itu, perhatian terhadap pengembangan fasilitas riset dan pusat-pusat unggulan di Kampus IN sangat diperlukan. Pemerintah dan pihak universitas harus berinvestasi dalam pengembangan infrastruktur akademik yang mendukung riset berkualitas. Begitu pula dengan pemberian insentif yang memadai bagi dosen untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri atau melakukan penelitian yang dapat berkontribusi pada peringkat universitas. Semua ini tentu memerlukan waktu, kerja keras, dan kerjasama yang solid antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat.

Kesimpulannya, meski Kampus Islam Negeri memiliki potensi besar dalam mencetak generasi penerus yang unggul, kesenjangan kualitas pendidikan yang ada tidak bisa diabaikan begitu saja. Melalui pembenahan di berbagai aspek, seperti riset, kurikulum, dan kerjasama internasional, diharapkan Kampus IN dapat meraih posisi yang lebih baik di peringkat akademik dan memiliki daya saing yang tinggi di tingkat global. Dengan demikian, Kampus IN tidak hanya menjadi tempat pencetak intelektual Muslim, tetapi juga menjadi institusi yang diakui di dunia pendidikan internasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun