(Raffi Muhamad Faruq/Mahasiswa MPI/S1 UIN Sunan Gunung Djati Bandung)
Perencanaan program pengelolaan peserta didik adalah hal yang sangat penting dalam dunia pendidikan, terutama di Sekolah Islam Terpadu (SIT), di mana selain mengembangkan keterampilan akademik, juga diharapkan dapat membentuk karakter dan nilai-nilai Islami. Perencanaan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari pengelolaan kurikulum, bimbingan, hingga kegiatan ekstrakurikuler yang dapat mendukung tumbuh kembang peserta didik. Namun, meskipun banyak sekolah yang sudah memiliki program pengelolaan peserta didik yang baik, masih banyak hal yang perlu diperbaiki agar program ini lebih efektif dan bermanfaat bagi perkembangan siswa.
Pertama, Kurikulum yang Relevan dengan Kebutuhan Siswa
Salah satu aspek utama dalam perencanaan pengelolaan peserta didik adalah kurikulum. Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan siswa dan harus mampu mengakomodasi perkembangan zaman. Dalam konteks Sekolah Islam Terpadu, kurikulum tidak hanya mencakup mata pelajaran akademik, tetapi juga harus memperhatikan pembentukan karakter berdasarkan nilai-nilai Islam. Namun, banyak sekolah yang masih kesulitan menyusun kurikulum yang seimbang antara tuntutan akademik dan pengajaran agama yang mendalam. Hal ini membuat program pengelolaan peserta didik tidak selalu efektif dalam menciptakan siswa yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter yang kuat.
Kedua, Keterlibatan Orang Tua dalam Proses Pengelolaan
Perencanaan program pengelolaan peserta didik yang baik juga harus melibatkan orang tua sebagai mitra sekolah. Orang tua merupakan pihak yang paling dekat dengan anak dan berperan besar dalam perkembangan mereka. Namun, tidak semua sekolah memiliki sistem yang memfasilitasi komunikasi yang efektif antara sekolah dan orang tua. Banyak sekolah yang masih belum secara maksimal memberikan ruang bagi orang tua untuk terlibat dalam pengelolaan perkembangan anak, misalnya dengan menyediakan platform untuk memantau kemajuan akademik, serta kegiatan sosial dan keagamaan. Padahal, keterlibatan orang tua dalam program pengelolaan peserta didik dapat memperkuat hubungan antara sekolah, orang tua, dan siswa.
Ketiga, Pengelolaan Bimbingan dan Konseling yang Terarah
Bimbingan dan konseling menjadi bagian penting dari program pengelolaan peserta didik. Setiap siswa memiliki kebutuhan pribadi yang berbeda-beda, dan seringkali mereka membutuhkan dukungan khusus untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi. Sayangnya, banyak sekolah yang belum memiliki layanan bimbingan dan konseling yang memadai. Dalam beberapa kasus, jumlah konselor yang tersedia sangat terbatas, atau konselor kurang terlatih untuk menangani masalah yang kompleks. Oleh karena itu, perencanaan program pengelolaan peserta didik harus mencakup penyediaan layanan bimbingan yang lebih baik, agar siswa dapat mendapatkan perhatian dan dukungan yang dibutuhkan.
Keempat, Kegiatan Ekstrakurikuler yang Mendukung Pengembangan Karakter
Program ekstrakurikuler merupakan salah satu elemen penting dalam pengelolaan peserta didik, karena dapat membantu siswa mengembangkan minat dan bakat mereka di luar kegiatan akademik. Namun, tidak semua kegiatan ekstrakurikuler di sekolah dapat mendukung pembentukan karakter dan kedisiplinan siswa. Banyak kegiatan ekstrakurikuler yang kurang terarah dan tidak disesuaikan dengan nilai-nilai yang diajarkan di sekolah, terutama nilai-nilai Islami. Oleh karena itu, program ekstrakurikuler perlu dirancang dengan lebih baik, memastikan bahwa kegiatan tersebut dapat memberikan dampak positif bagi karakter siswa dan mendukung pencapaian tujuan pendidikan sekolah.