Mohon tunggu...
R.m raffi Ardiansyah
R.m raffi Ardiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hanya memberikan opini

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konflik Myanmar dan Analisis Menurut Segitiga Konflik

2 Maret 2023   19:33 Diperbarui: 2 Maret 2023   20:37 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama:R.m Raffi Ardiansyah

Nim:07041282227108

Dosen pengampu: Nur Aslamiah Supli.,BIAM.,M.Sc

Latar belakang 

Pada 1 febuari 2021 Myanmar atau yang biasa kita kenal dengan burma mengalami kudeta militer.pihak militer dipimpin oleh Jenderal Min Aung Hlaing .lalu militer melakukan keadaan darurat nasional yang membuat situasi Myanmar semakin memburuk 

Tapi ini bukan kali pertama militer menguasai myanmar.dari 1962 sampai 2011 militer menguasai myanmar (kekerasan struktur)sampai berakhir dengan demonstrasi besar besaran pada 2011

.Menurut BBC, angkatan bersenjata yang mendukung jenderal Min Aung Hlaing menuntut pemungutan suara ulang dan mengklaim hasil pemilu itu adalah penipuan.Sementara itu, Komisi Pemilihan mengatakan tidak ada bukti yang mendukung klaim tersebut.

Pada awalnya hanya ada demonstrasi untuk mengembalikan demokrasi dan membebaskan pemerintahan Aung San Suu Kyi dan Presiden U Win Mynt tetapi

Melansir Kompas.com (12/2/2021), Jenderal Min Aung Hlaing mengancam akan memberlakukan “tindakan efektif” kepada para demonstran jika mereka tidak berhenti melakukan aksinya dan kembali bekerja lalu menyebabkan situasinya semakin memburuk

Meningkatnya dan meluasnya kekerasan(kekerasan langsung) serta serangan terkoordinasi oleh pihak oposisi menyebabkan situasi di Myanmar meningkat dari pemberontakan menjadi perang saudara.semakin hari semakin banyak korban jiwa yang berjatuhan karena konflik ini.

Per 1 Februari 2021 sampai saat ini diperkirakan 12.000 orang telah tewas dalam kekerasan politik sejak kudeta, menurut media lokal dan laporan lainnya. Namun, jumlah korban sebenarnya sulit diverifikasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun