Mohon tunggu...
Raffa Andria Hidayat
Raffa Andria Hidayat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional di UPN Veteran Yogyakarta

Mahasiswa Hubungan Internasional semester 5

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Conference Diplomacy Indonesia Melalui KTT APEC 2022

31 Maret 2023   21:47 Diperbarui: 2 April 2023   20:45 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia merupakan salah satu negara yang berpartisipasi aktif dalam menjalin hubungan dengan negara lain dan berperan penting dalam iklim kerja sama internasional. Peran Indonesia dalam lingkungan internasional ditunjukkan melalui potensi sumber daya yang dimiliki Indonesia dalam menjalin kerja sama, khususnya di bidang ekonomi. Kerja sama tersebut merupakan bentuk dari pelaksanaan diplomasi yang merupakan implementasi dari politik luar negeri Indonesia.

Salah satu diplomasi yang dilaksanakan Indonesia adalah Indonesia menjadi anggota aktif dalam Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC). APEC merupakan forum kerja sama ekonomi antar 21 negara yang berada di lingkar Samudera Pasifik. 

Mendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan di Asia Pasifik menjadi tujuan utama berdirinya APEC. Pencapaian tujuan tersebut dilakukan dengan memfasilitasi perdagangan dan investasi yang lebih liberal seiring dengan meningkatkan kapasitas ekonomi melalui kerja sama. Sebagai penyumbang perekonomian global sebesar 60 persen, APEC mendorong multilateralisme dunia melalui diplomasi konferensi dan ekonomi, dan juga mendukung WTO's MC12 sebagai wadah untuk menyatukan peraturan-peraturan perdagangan di kawasan Asia-Pasifik.

Pada tahun 2022, Indonesia menghadiri KTT APEC ke-29 di Bangkok, Thailand dengan fokus mendorong pemulihan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Hal ini menjadi salah satu peran dan upaya diplomasi Indonesia dalam memulihkan perekonomiannya yang sempat digempur oleh COVID-19. Selain itu, KTT ini bertujuan untuk mengantisipasi perekonomian global yang dilanda dengan kemungkinan resesi akibat konflik geopolitik, krisis energi dan pangan, dan peningkatan inflasi global. Upaya ini sudah ditujukkan Indonesia melalui Presidensi G20 dan akan berlanjut pada keketuaan KTT ASEAN 2023.

Partisipasi Indonesia dalam KTT APEC merupakan bentuk dari conference diplomacy yang merupakan bentuk diplomasi yang dilakukan secara multilateral dimana pihak-pihak berkumpul dalam suatu konferensi untuk membahas isu-isu demi menyelesaikan suatu masalah global. Conference diplomacy bersifat multiparty dimana pihak-pihak yang bersangkutan tidak hanya berasal dari negara tetapi juga non-negara, seperti organisasi internasional dan perusahaan. 

Conference diplomacy kini tidak hanya menjadi instrumen penyelesaian konflik keamanan tetapi juga menjadi alat utama untuk mengatasi masalah global dan menemukan strategi dan solusi yang inovatif secara damai.

Pihak yang terlibat dalam KTT APEC ke-29 adalah pemimpin Ekonomi dari 21 negara Asia Pasifik yang diwakilkan oleh presiden, wakil presiden, perdana menteri, sultan, pejabat eksekutif, kepala sekretaris, dan duta besar. Pihak-pihak dari Indonesia yang terlibat dalam APEC diantaranya adalah Kementerian Luar Negeri yang menjadi koordinator nasional untuk APEC. 

Selain itu, demi menunjang keaktifan Indonesia, Kementerian Perdagangan (Komite Perdagangan dan Investasi), Kementerian Koordinator bidang Perekonomian (Komite Perekonomian), dan Kementerian PPN (Komite Pengarah Kerja Sama Teknis Ekonomi) juga turut berkontribusi sesuai fungsinya masing-masing.

KTT APEC juga melibatkan sektor swasta yang menjadi penasihat bisnis dan ekonomi yang disebut dengan APEC Business Advisory Council (ABAC). ABAC sendiri terdiri dari tiga orang pengusaha terkemuka yang dipilih oleh pemimpin Ekonomi APEC untuk menyerukan kepentingan Indonesia melalui bidang bisnis. Kesiapan sektor swasta terhadap KTT APEC menjadi kesempatan bagi warga Indonesia untuk menyambut para pemimpin bisnis dari seluruh dunia yang akan membantu mendorong kemajuan dan kemakmuran Indonesia.

Dalam KTT APEC ke-29, pemimpin ekonomi APEC menyepakati beberapa komitmen guna menghadapi tantangan global mengenai ancaman resesi akibat konflik dan krisis multidimensional. Melalui diplomasi ini, Indonesia mengajak para pemimpin APEC untuk optimis dan meningkatkan kepercayaan antar anggota demi mempercepat pemulihan ekonomi secara inklusif dan berkelanjutan seperti tujuan dari KTT ini. Tujuan tersebut dipilih agar anggota APEC dapat mengintegrasikan kepentingan ekonominya serta menciptakan keseimbangan antara kepentingan ekonomi maju dan ekonomi berkembang melalui sinergi.

Indonesia memfokuskan agendanya dengan mencakup pembahasan mengenai transformasi digital dan ekonomi hijau. Para pemimpin Ekonomi APEC juga sepakat untuk memfasilitasi infrastruktur dan meningkatkan keahlian digital sebagai jembatan untuk mengatasi kesenjangan digital. Transformasi digital menjadi salah satu pembahasan KTT APEC dikarenakan ekonomi digital yang menjadi bagian dari kehidupan masyarakat karena perubahan gaya hidup akibat COVID-19. Peningkatan kapasitas digital tersebut ditujukan agar Ekonomi APEC dapat berkolaborasi untuk menciptakan iklim ekonomi digital yang ramah bagi UMKM dan perusahaan rintisan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun