Saya Rafeyfa Azzahra Giorgionna Ayu Pamphilla mahasiswa Program Studi Pendidikan Bisnis, Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Dalam dunia pendidikan, metode pembelajaran adalah elemen kunci yang menentukan keberhasilan proses belajar-mengajar. Ada dua metode utama yang sering digunakan, yaitu pembelajaran daring dan pembelajaran tatap muka. Keduanya memiliki karakteristik, keunggulan, dan tantangan masing-masing, yang memengaruhi efektivitasnya dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Pembelajaran daring adalah proses belajar-mengajar yang dilakukan melalui platform digital, seperti Zoom, Google Classroom, atau aplikasi serupa. Siswa dan guru tidak harus berada di tempat yang sama, sehingga memungkinkan fleksibilitas waktu dan tempat. Sementara itu, pembelajaran tatap muka adalah metode tradisional di mana guru dan siswa bertemu secara langsung di kelas fisik, memungkinkan interaksi langsung dalam proses pembelajaran.
Pandemi COVID-19 memaksa banyak negara, termasuk Indonesia, untuk mengalihkan pendidikan dari tatap muka ke daring. Namun, ketika keadaan mulai kembali normal, muncul diskusi mengenai efektivitas kedua metode ini. Apakah pembelajaran daring mampu menggantikan tatap muka? Atau justru keduanya perlu digabungkan?
Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Daring
Keunggulan:
1.Fleksibilitas waktu dan tempat
Siswa dapat belajar kapan saja dan di mana saja, sesuai dengan kebutuhan mereka. Data dari Kemendikbud (2022) menunjukkan bahwa 68% siswa merasa lebih nyaman belajar dari rumah selama pandemi.
2.Akses luas ke sumber belajar
Pembelajaran daring memungkinkan siswa untuk belajar dari berbagai sumber global, seperti kursus online, video pembelajaran, atau e-book.
3.Efisiensi biaya