Hari yang sama tiga minggu yang lalu
Engkau mengetuk membran kalbuku dengan pengawalan penuh oleh mega-mega kelabu
Raut sendumu merutuk,Â
mengutuk kopi pahit yang jenuh kau teguk
Kusari madu, walau hanya terpinta gulaÂ
untuk penawar pahit kopimu
Remang samar lusuh keluhmu luruh,
sembari laun-laun teruntai melodi saut-sauh
sapu-membasuh
Hari ini di bulan yang lalu,
Melarung bubungan yg telah dirajut lilit
Sambil berharap bandar rindu tak akan pailit
Menyekat paut jauh hingga menyempit
Lokomotif hayati menarikku menepi
pada Bumi Palapa untuk sejenak memanggang abadinya arang hati
Mengukir kembali sakti amukti menjadi ikrar prasasti mimpi
Hingga terrentang dawai asihÂ
Menebus teka-teki yg hilang tercuri amuk diri
Menggali artefak yg terpendam menanti jawaban sisa waktu untuk berdiri
lagi, terus, sendiri
Batavia - Mojopahit, Feb 9
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H