Pada kurun waktu tahun 2012 – 2015 Indonesia berpeluang memperoleh Bonus Demografi, yakni suatu kondisi di mana penduduk usia produktif (15 – 64 tahun) lebihbesar dibandingkan penduduk usia nonproduktif (0 – 14 tahun dan 65 tahun ke atas).BonusDemografi merupakan keuntungan ekonomi, karena menurunkan proporsi penduduk umur muda, dan meningkatkan proporsi penduduk usia kerja.
Bonus Demografi dapat dimanfaatkan apabila penduduk yang usia produktif/usia angkatan kerja yang jumlahnya sangat besar (berlimpah) mendapat kesempatan/peluang kerja yang produktif. Kesempatan kerja yang produktif dapat diperoleh apabila 1. kualitas SDM-nya baik, sehingga dapat mengisi kesempatan kerja yang tersedia.
Penyerapan usia tenaga kerja di pasar tenaga kerja, khususnya wanita harus lebih ditingkatkan oleh Kemenaker, karena masih banyaknya wanita usia produktif yang belum 2. terserap di pasar kerja yang layak.
BKKBN sangat konsen agar Bonus demografi ini menjadi wacana bersama, agar Bonus Demografi tidak menjadi malapetaka (kata kepala BKKBN selasa,7/10/2014 di Public Corner) 1. tahun 2035 Asumsi jumlah penduduk 315 Juta, dengan menaikan cakupan Keluarga Berencana, dengan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) Spiral, Susuk, Vasektomi dll, cara yang paling efektifuntuk menekan laju pertambahan penduduk . Mengajak para remaja dalam Program Generasi Berencana (GenRe) menunda usia perkawinan, mencegah pernikahan dini, Pendewasaan Usia Perkawinan,
BKKBN juga juga harus bersinergi dengan Kemendikbud, Kemenkes, Kemenag & Kemenaker agar Bonus demografi ini menjadi wacana bersama. syarat untuk mendapat bonus harus bekerja lebih keras lagi (LDUI) . Salam GenRe
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H