Mohon tunggu...
Rafeldi Rafflis Rauf
Rafeldi Rafflis Rauf Mohon Tunggu... profesional -

saya seorang ARSIPARIS, SOCIAL WORKER, Read is my Passion,

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Nilai Matematika di Raport Merah, salah siapa?

23 September 2014   22:34 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:47 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_343977" align="alignleft" width="164" caption="Juara Catur pelajar Wanita se-Kecamatan Bojong Gede Bogor"][/caption]

Waktu SD saya bukan juara kelas, tidak pernah masuk peringkat 3 besar, paling hebat saya cuma masuk 10 besar, saya  kesulitan memahami matematika padahal saya sudah diikutkan les oleh orang tua saya,  sampai-sampai nilai  matematika di raport saya 5 (lima) di tulis dengan tinta merah, saking takut dimarahi oleh ortu saya, akhirnya angkah 5 dengan tinta merah di raport saya tulis ulang dgn tinta gelap ( ditiban). saya jelas salah mengganti nilai di raport tersebut, tapi apakah saya salah dapat nilai merah di raport?

Tapi setelah saya mengenal Olahraga Catur, sekitar kelas 5 atau 6 SD  saya jadi jago matematika, malah di SMP saya selalu masuk 3 besar , pada saat SLTA saya malah masuk jurusan  IPA sekaligus  menjadi ketua Kelompok Ilmiah Remaja (KIR),

Apakah ada hubungan Matematika dengan Catur? Usia berapakah atau kelas berapa SD Perinsip/ Pedoman matematika bisa diterapkan ? saya juga punya anak SD yang sering kesulitan mengerjakan PR dari gurunya, bukan hanya matematika, pada  akhirnya keluarga yg mengerjakan, kakak atau ibunya,

Apakah para guru tidak tahu, kalau PR dan Prakarya bukan siswa tersebut yang mengerjakan , atau guru SD emang pura-pura ngk tahu,

Kasus PR Habibi dapat Nilai 20 dari Gurunya adalah PR buat para Guru SD se-Indonesia, agar peristiwa ini jangan terulang kembali, ....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun