Apakah kemoterapi dapat menyebabkan kematian?Â
Kemoterapi merupakan salah satu tindakan penanganan kanker yang dilakukan dengan memberikan bahan kimia yang sangat kuat ke dalam tubuh.Â
Pemberian bahan kimia ini bertujuan untuk membunuh sel kanker yang berkembang dalam tubuh atau bisa bertujuan paliatif : hanya untuk mengurangi gejala yang dirasakan pasien.Â
Sayangnya, pengobatan kemoterapi belum bisa mengobati kanker secara pasti.Â
Banyak kasus di mana pasien kanker sembuh setelah kemoterapi namun kembali mengidap kanker di tahun-tahun berikutnya, atau malah sembuh tapi mendapat kanker jenis lain.
Kemoterapi bersifat meracuni dan merusak tubuh karena tidak hanya meracuni dan membunuh sel kanker, tapi sel sehat dalam tubuh juga.Â
Sampai saat ini, angka kesembuhan dan angka kematian akibat kemoterapi masih menjadi perdebatan karena jumlah angka nya hampir sama besarnya.Â
Riset Angka Kematian Akibat Kemoterapi Dari Tahun ke Tahun
Sebuah riset mengenai kematian pasien kanker akibat kemoterapi telah dilakukan dan dipublikasi oleh The Lancet Oncology berjudul England's 30-day chemotherapy mortality: a measure of quality of care? pada September 2016 lalu.
Hasilnya menunjukan bahwa tindakan kemoterapi telah menewaskan hingga 50% pasien penderita kanker di berbagai rumah sakit di Inggris. Rumah sakit yang termasuk adalah rumah sakit di Milton Keynes, Lanceshire, Blackpool, Coventry, Derby, Tyneside Selatan, Surrey dan Sussex.Â
Jumlah besar kematian pasien kanker yang terjadi dalam 30 hari pertama setelah melakukan kemoterapi mengindikasikan bahwa penyebab kematian pasien-pasien tersebut adalah obat kemoterapi, bukan penyakit kanker itu sendiri.