Salah satu masalah global yang paling mendesak untuk diselesaikan adalah perubahan iklim karena dampaknya yang semakin nyata terhadap berbagai aspek kehidupan, termasuk kesehatan manusia. Akibat dari perubahan suhu global yang drastis, peningkatan frekuensi bencana alam, dan perubahan pola cuaca tidak hanya mengancam ekosistem tetapi juga memperburuk kesehatan manusia. Dengan mempertimbangkan hubungan erat antara lingkungan dan kesehatan, fenomena ini perlu mendapat perhatian lebih besar. Ini karena konsekuensi negatifnya akan semakin meningkat jika tidak ada upaya mitigasi yang signifikan.
Istilah "perubahan iklim" mengacu pada perubahan suhu dan pola cuaca yang berlangsung lama, mungkin ribuan tahun. Penyebab utama perubahan iklim saat ini adalah pemanasan global, yang disebabkan oleh peningkatan konsentrasi gas rumah kaca (GRK) di atmosfer yang disebabkan oleh aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil dan deforestasi. Peningkatan konsentrasi GRK menyebabkan efek rumah kaca yang lebih besar, terutama karbon dioksida dan metana. Sejak revolusi industri, peningkatan penggunaan lahan dan penggunaan bahan bakar fosil telah memainkan peran penting dalam perubahan iklim. Selain faktor yang disebabkan oleh manusia, unsur-unsur alam seperti variasi sinar matahari dan erupsi vulkanik juga dapat berkontribusi pada perubahan iklim.
Berbagai aspek kehidupan dipengaruhi oleh perubahan iklim. Peningkatan suhu Bumi menyebabkan bencana alam seperti gelombang panas dan kebakaran hutan meningkat. Dengan musim kemarau yang lebih lama dan musim hujan yang lebih banyak, pola curah hujan menjadi tidak stabil, yang berpotensi menyebabkan kekeringan dan banjir. Mencairnya es di kutub menaikkan permukaan laut, menempatkan pulau-pulau kecil dan pesisir di bahaya. Pola migrasi spesies juga diganggu oleh perubahan iklim, yang merusak habitat alami seperti terumbu karang dan hutan hujan tropis.
Perubahan iklim meningkatkan kesadaran akan pembangunan berkelanjutan. Sebagai tantangan besar bagi umat manusia, perubahan iklim membutuhkan respons global untuk mitigasi dan adaptasi untuk melindungi kehidupan di Bumi. Penggunaan teknologi ramah lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam yang lebih baik adalah beberapa langkah yang sedang dirancang untuk mengatasi perubahan iklim.
Peningkatan suhu ekstrim merupakan salah satu efek perubahan iklim terhadap kesehatan manusia. Kondisi kesehatan seperti heatstroke, dehidrasi, dan penyakit pernapasan dapat diperburuk oleh suhu yang lebih tinggi. Misalnya, perubahan iklim dapat memengaruhi kualitas udara di Indonesia dan memperburukmasalah kesehatan pernapasan seperti asma dan pneumonia, yang semakin memburuk pada orang tua dan anak-anak karena suhu global yang meningkat. Kualitas udara yang buruk juga dapat menyebabkan berbagai penyakit saluran pernapasan yang membahayakan kualitas hidup manusia.
Perubahan iklim, yang menyebabkan banjir dan kekeringan lebih sering, juga dapat berdampak pada kesehatan manusia. Perubahan pola hujan yang tidak menentu telah menyebabkan banjir dan tanah longsor yang semakin sering terjadi, yang berdampak negatif pada kesehatan masyarakat. Karena airnya tercemar, banjir dapat menjadi tempat penyebaran penyakit seperti diare, kolera, dan malaria. Selain itu, karena kesulitan hidup yang meningkat di daerah yang sering dilanda kekeringan, risiko gangguan kesehatan mental dan gangguan psikologis lainnya juga meningkat.
Perubahan iklim juga mempengaruhi pola penyakit menular yang disebabkan oleh vektor seperti nyamuk. Anggota keluarga penyakit tropis seperti malaria dan demam berdarah cenderung meningkat akibat perubahan suhu yang memengaruhi distribusi vektor penyakit tersebut. Perubahan iklim dapat memperbesar risiko penyebaran penyakit yang dibawa oleh vektor karena suhu yang lebih hangat dapat memperpanjang periode aktivitas nyamuk pembawa penyakit.
Selain dampak langsung terhadap kesehatan fisik, perubahan iklim juga memiliki efek buruk pada sistem kesehatan secara keseluruhan. Lantas, kebutuhan akan perubahan dalam kebijakan dan sistem kesehatan yang lebih adaptif dan responsif terhadap dampak perubahan iklim menjadi semakin penting. Edukasi kesehatan terkait perubahan iklim sangat diperlukan, agar masyarakat dapat lebih siap menghadapi dampak yang mungkin timbul di masa depan. Ini termasuk pentingnya memahami cara-cara untuk menjaga sistem imun tubuh dalam menghadapi perubahan iklim yang ekstrem.
Perubahan iklim bukan hanya masalah lingkungan, tetapi juga ancaman nyata bagi kesehatan manusia. Efek negatifnya terhadap kesehatan fisik dan mental manusia harus diantisipasi melalui kebijakan mitigasi yang tepat dan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan untuk kesehatan jangka panjang. Oleh karena itu, menghadapi perubahan iklim adalah tanggung jawab seluruh masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H