Dalam dua pekan mendatang semua mata dan perhatian akan tertuju pada Debat Capres edisi perdana 17 Januai 2019. Debat yang diinisiasi KPU dan melibatkan Dua TimSes kandidat akan disiarkan langsung TVRI dan beberapa TV Swasta.
Ada beberapa perbedaan format dari debat capres edisi sebelumnya. Satu hal yang siginifikan adalah adanya kisi kisi dari panitia layaknya ulangan di Sekolah. Keputusan  yang tentu menimbulkan pro dan kontra dan dijadikan amunisi untuk saling serang dan menyindir pihak lawan. Wajar.
Dengan adanya pemberian kisi kisi atas hal yang akan ditanyakan panelis, tentunya  memudahkan TimSes masing masing kandidat. Karena masing masing TimSes diisi oleh politisi plus staf ahli yang kita yakin mumpuni dibidang masing masing, menarik atau tidaknya debat akan sangat tergantung kepada kemampuan Para Kandidat dalam menyampaikan apa yang sudah dipersiapkan oleh Timses.
Tidak hanya kemampuan verbal dan logika Kandidat yang kita tunggu, tetapi juga kematangan emosi dalam menjawab pertanyaan,,terutama dari kubu sebelah. Pertanyaan dari kubu sebelah dipastikan memilih diksi kata yang to the point, intimidatif dan agresif atau bahkan "kasar".Â
Maka kandidat yang bisa tetap cool dan tenanglah yang akan dinilai berhasil meskipun tidak menguasai masalah. Kandidat yang bisa menerapkan rumus "hati boleh panas kepala tetap dingin" akan menuai simpati publik. Karena politik adalah citra. Bisa jadi karena terpancing pertanyaan dan komentar lawan, seorang kandidat terpeleset dalam menjawab dan dinilai negatif oleh publik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H