Ada empat komponen keterampilan berbahasa yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Komponen tersebut mempunyai hubungan yang erat karena komponen tersebut mempunyai satu kesatuan, dimana seseorang daopat dikatakan terampil berbahasa apabila terampil tersebut dapat membaca, menyimak, menulis, serta berbicara secara lebih baik.
Keterampilan menulis merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang perlu dikuasai oleh setiap orang.Keterampilan menulis memegang peranan yang sangat penting dalam pembelajaran. Keterampilan menulis menjadi salah satu keterampilan berbahasa yang menjadi tujuan setiap pengajaran bahasa Indonesia.
Dalam hubungannya dengan kemampuan berbahasa, kegiatan menulis semakin mempertajam kepekaan terhadap kesalahan-kesalahan baik yang menyangkut ejaan, struktur, maupun pemilihan kosakata. Hal tersebut disebabkan oleh gagasan dalam tulisan perlu dikomunikasikan dengan jelas, tepat, dan teratur, sehingga tidak menimbulkan keraguan bagi penulis sendiri maupun pembaca.
Ketidakefektifan penggunaan bahasa Indonesia dalam karya ilmiah dapat mengganggu hubungan komunikasi antara penulis dan pembaca, karena pembaca mengalami kesulitan dalam menangkap pesan, ide, maksud ataupun gagasan yang disampaikan secara sistematis.
Dalam kegiatan menulis, penulis harus memperhatikan keefektifan kalimat agar tercipta kesepahaman komunikasi, khususnya dalam komunikasi secara tertulis. Jadi, tidaklah berlebihan jika ketidakefektifan berbahasa Indonesia dapat dikatakan sebagai "jurang pemisah" komunikasi antara si penulis dan pembaca.
Penulisan karya ilmiah adalah salah satu kegiatan pokok dalam dunia pendidikan. karya ilmiah adalah karya tulis yang telah diakui di bidang ilmu pengetahuan, teknologi atau seni. Bentuk-bentuk karangan ilmiah, dapat berupa makalah, laporan praktik kerja, kertas kerja, skripsi, tesis, dan disertasi.Â
Penulisan karya ilmiah yang diajarkan di kalangan sekolah menengah atas maupun sekolah menengah kejuruan, yakni penulisan karya ilmiah berupa makalah. Makalah merupakan karya tulis ilmiah yang menerangkan tentang permasalahan dan pembahasan menurut data yang ada di lapangan atau kepustakaan yang kita amati.
Bahasa yang digunakan dalam sebuah karya ilmiah sebaiknya menggunakan bahasa Indonesia baku, lugas, jelas, dan objektif. Kejelasan dan ketepatan isi diwujudkan dengan penggunaan kata dan juga istilah yang jelas dan tepat, kalimat yang digunakan tidak berbolak-balik, dan struktur paragraf yang sistematis. Selain itu, bahasa merupakan salah satu bekal utama penulisan karya ilmiah. Bahasa dalam karya ilmiah memiliki fungsi penting bagi kita.
Hal itu disebabkan oleh fungsi bahasa sebagai media pengungkapan gagasan penulis. Namun, dalam penulisan karya ilmiah masih banyak ditemukan kesalahan- kesalahan berbahasa, seperti halnya kesalahan penggunaan ejaan, struktur kalimat yang tidak lengkap, dan pemilihan kata. Oleh karena itu, kaidah pemakaian bahasa perlu mendapat perhatian khusus.
Dampak yang ditimbulkan oleh ketidakefektifan penggunaan bahasa Indonesia dalam karya ilmiah terhadap pemahaman pembaca, yaitu pembaca sulit memahami maksud kalimat yang dibuat, yang menyebabkan kebingungan pada diri pembaca untuk menafsirkan maksud kalimat yang buat dalam makalah tersebut. Selain itu, ketidakefektifan penggunaan bahasa Indonesia menyulitkan pembaca menangkap ide pokok yang terkandung dalam kalimat tersebut secara utuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H