Mohon tunggu...
Rafa Hammani
Rafa Hammani Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Nggak Penting itu Segitiga Bermuda

30 April 2015   06:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:32 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Suatu malam, di salah satu warung makan depan kampus, saya terlibat obrolan yang saya anggap kurang begitu penting dengan salah seorang teman. Tema obrolannya adalah Segitiga Bermuda, salah satu tempat apling misterius yang terdapat di bumi. Teman saya membuka obrolan dengan sangat antusias terhadap tempat tersebut. Dia berkata kalau masih penasaran kenapa bisa membuat kapal maupun pesawat yang lewat di atasnya bisa lenyap begitu saja tanpa penjelasan yang memuaskan. Saya hanya menyimak obrolan tersebut, tentu saja sambil melahap lele bakar pesanan saya.

Kenapa obrolan tersebut saya masukkan ke dalam kategori obrolan yang tidak penting? Itu karena keberadaan Segitiga Bermuda tidak akan mempengaruhi hidup saya. Meski di Segitiga Bermuda terdapat dimensi lain, lubang hitam, medan magnet yang tinggi, ataupun gurita berukuran raksasa seperti yang diberitakan, lalu apa pengaruhnya bagi saya. Toh saya tetap makan dan minum seperti biasa, tidur seperti biasa, buang air pun seperti biasa. Kecuali saya memutuskan untuk jadi peneliti dan terjun langsung ke Segitiga Bermuda tersebut barulah itu mempengaruhi hidup saya.

Bukan saya tidak perduli terhadap hal-hal seperti itu, tapi saya hanya menyingkirkan sesuatu yang kurang bermanfaat bagi saya. Saya hanya sekedar tahu saja. Seperti Holmes. Dia bahkan tidak tahu teori Copernicus tentang bumi yang mengelilingi matahari. Waktu ditanya oleh sahabatnya, DR. Watson dia menjawab enteng, "apa gunanya bagiku? Kalau pun bumi bergerak mengitari bulan, itu tidak akan mempengaruhi pekerjaanku."

Lebih jauh lagi Holmes berpendapat,"otak manusia pada walnya sama seperti loteng kecil yang kosong, dan kau harus mengisinya dengan perabot yang sesuai denga pilihanmu. Orang bodoh mengambil semua informasi yang ditemuinya, sehingga pengetahuan yang mungkin berguna terjepit di tengah-tengah atau tercampur dengan hal-hal lain. Orang bijak sebaliknya. Dengan hati-hati ia memilih apa yang dimasukkannya ke dalam loteng otaknya. Ia tidak akan memasukkan apa pun kecuali peralatan yang akan membantunya dalam melakukan pekerjaannya, sebab peralatan ini saja sudah sangat banyak Bla bla bla. Oleh karena itu penting sekali untuktidak membiarkan fakta yang tidak berguna menyingkirkan fakta yang berguna."

Oleh karena itu saya hanya mengganggap Segitiga Bermuda sebagai salah satu misteri yang diciptakan Allah yang maha kuasa. Sama seperti halnya, Benua Atlantis maupun ramalan kiamat 2012 yang menggegerkan. Semua hanya Allah yang tahu. Sebagai penutup, maaf ya bro sudah sedikit nyindir lewat tulisan ini. Mau nyindir langsung ngga tega. haha

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun