Mohon tunggu...
Rafa Hammani
Rafa Hammani Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Istilah Amatir Perlu Ditelaah Lagi

26 April 2015   17:04 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:40 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pembaca pasti pernah mendengar kata amatir diucapkan oleh seseorang. Bisa jadi malah sering mendengarnya kalau kita suka menyimak berita di televisi yang menyiarkan suatu bencana maupun kecelakaan. Kata amatir tersebut biasanya digabungkan dengan kata video yang kemudian menjadi video amatir. Tapi meski sering mendengarnya, pasti masih banyak dari pembaca yang belum mengetahui artinya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, amatir artinya kegiatan yang dilakukan atas dasar kesenangan dan bukan untuk memperoleh nafkah, misalnya orang yang bermain musik, melukis, menari, bermain tinju, sepak bola sebagai kesenangan. Sedangkan video, menurut sumber yang sama, artinya rekaman gambar hidup atau program televisi untuk ditayangkan lewat pesawat televisi. Jika digabungkan, video amatir kurang lebih memiliki arti rekaman gambar hidup yang dilakukan atas dasar kesenangan tanpa tujuan untuk memperoleh nafkah.

Menurut saya, definisi dari kata amatir tersebut sudah tidak tepat atau tidak dalam konteksnya lagi. Apalagi jika digabungkan dengan kata video yang menjadi istilah video amatir. Belum lagi jika disandingkan dengan lawan kata amatir yakni profesional. OK pembaca, saya akan menjabarkan alasannya menurut cara pandang saya.

Pertama amatir tidak sepenuhnya harus dikaitkan dengan kegiatan untuk bersenang-senang apalagi video amatir yang berarti video untuk bersenang-senang. Menurut saya tidak semuanya berarti seperti itu. Contohnya saat ada orang yang tanpa sengaja merekam video bencana alam atau video kecelakaan. Saya yakin tujuan orang tersebut bukan untuk membuat dirinya maupun orang lain senang atas video penderitaan tersebut.

Kedua, tidak semua pelaku amatir tidak menjadikan karyanya tersebut sesuatu yang bisa menghasilkan uang. Mereka bisa menjualnya kepada stasiun televisi, bahkan di era melek teknologi ini, mereka bisa mengunggahnya ke situs berbagi video seperti Youtube dan bisa memperoleh pendapatan berupa iklan dari situs tersebut.

Ketiga, jika amatir harus ditakdirkan mempunyai lawan kata profesional, sepertinya kedua kata tersebut tidak akan pernah cocok terutama pada konteks definisi amatir berupa “perbuatan untuk bersenang-senang” dengan definisi profesional “memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya”. Profesional malah lebih cocok mempunyai lawan kata tidak berpengalaman.

Definisi kata amatir mungkin perlu ditelaah lagi agar cocok dengan situasi dan kondisi saat ini atau mungkin malah diperluas arti katanya agar mencakup suatu alasan yang lebih luas sehingga pelaku amatir berupa video misalnya tidak merasa mempunyai beban moral atas perbuatan yang mereka lakukan.

Artikel bermanfaat lainnya: laraspanjang.blogspot.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun