Sejarah Singkat Kerajaan Majapahit
(Mikael Ekel Sadsuitubun-Mahasiswa Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng Manado)
      Kerajaan Majapahit berdiri sekitar tahun 1293 hingga 1500 M di Jawa Timur, tepatnya di wilayah Trowulan, Mojokerto. Nama Majapahit sendiri berasal dari nama buah Maja yang rasanya pahit, yang tumbuh di hutan Tarik tempat berdirinya kerajaan ini. Kerajaan ini didirikan oleh Raden Wijaya setelah berhasil membalaskan dendamnya kepada Raja Kertanegara dengan bantuan Arya Wiraraja. Mereka memanfaatkan penyerangan Kubilai Khan dengan bekerja sama mengalahkan Raja Kertanegara. Pada masa pemerintahan Raden Wijaya (Kertarajasa Jayawardhana), ia memerintah dengan bijaksana. Ia memberikan imbalan kepada mereka yang berjasa bagi berdirinya Majapahit. Ia memberikan kekuasaan wilayah timur kepada Arya Wiraraja, Ronggolawe (anak Arya Wiraraja) menjabat Adipati Tuban, Nambi diangkat menjadi mahapati, Lembu sora dan Gajah Biru menjadi panglima perang. Raden Wijaya wafat pada tahun 1309 dan diganti oleh Putranya, Jayanegara.
     Kepemimpinan Jayanegara tidak bijaksana dan kurang berwibawa sehingga menimbulkan pemberontakan dari mereka yang sebelumnya berjasa untuk Majapahit. Pemberontakan itu mampu diatasi oleh Gajah Mada, pemimpin Bhayangkari. Tahun 1328, Jayanegara dibunuh oleh tabibnya, Ra Tanca dan diganti oleh Tribhuwana Tunggadewi adik tiri dari Jayanegara. Ia dibantu oleh suaminya Kertawardhana. Ia juga dibantu Gajah Mada dalam menumpas pemberontakan. Gajah madah kemudian diangkat menjadi Mahapatih yang membuat ia terkenal dengan "Sumpah Palapa"-nya untuk mempersatukan nusantara. Tahun 1350, Tribhuwana Tunggadewi kemudian turun takhta pada tahun 1350 dan diganti oleh putranya Hayam Wuruk di usia 16 tahun
      Pada masa pemerintahan Hayam Wuruk (Maharaja Sri Rajasanagara) yang didampingi Gajah Mada, Majapahit mencapai masa keemasannya. Dari Kitab Negarakertagama diketahui bahwa daerah kekuasaannya pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, hampir sama luasnya dengan wilayah Indonesia yang sekarang, bahkan pengaruhnya sampai ke negara-negara tetangga. Namun terjadi salah paham antara Hayam Wuruk dan Gajah mada sehingga menimbulkan perselisihan sebagai latar belakang perang Bubat yang menewaskan Gajah mada. Memilih penggantinya sebagai Mahapatih bukan hal mudah sehingga dewan Saptaprabu memutuskan bahwa posisi Gajah mada tidak akan diganti tapi untuk mengisi kekosongan dalam pelaksanaan pemerintahan diangkat Mpu tandi sebagai Wridhamantri, Mpu Nala sebagai mentri amancanegara dan Patih damai sebagai Yuamentri. Hayam Wuruk kemudian waat dan diganti oleh Putrinya Kusumawardhani, namun dalam menjalankan roda pemerintahan dijalankan oleh suaminya Wkramardhana. Pada pemerintahan berikutnya berturut-turut adalah Suhita, Kertawijaya, Rajasa Wardhana, Purwasiesa dan Brawijaya V pun tidak luput dari perebutan kekuasaan. Pada tahun 1526 Majapahit runtuh setelah diserbu oleh pasukan Islam dari Demak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H