Mohon tunggu...
Rafael Gerard Benito
Rafael Gerard Benito Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Seminaris

Suka foto

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Dari Dibagikan, Hingga Membagikan

27 November 2024   21:06 Diperbarui: 27 November 2024   21:14 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rm. Hari Suparwito, S.J. (Sumber: Dokumen Penulis)

Drs. Hari Suparwito, S.J., M.App.IT. Lahir pada tanggal 27 Desember 1967 di Surabaya. Ia lahir di keluarga yang sederhana, bahkan hanya di ambang batas kata "cukup". Ia melalui hidup yang bagi beberapa orang dibilang agak keras, namun ia lalui dengan bahagia dan penuh senyum disertai dengan kelima adik kakaknya. Ia merupakan anak kedua dari 6 anak, ia membantu ibunya menghidupi adik - adiknya pada saat beliau ini menempuh pendidikan di Universitas Institut Teknologi Surabaya karena pada saat itu ayah beliau meninggal dunia. Setelah ia melalui pendidikannya sebagai seorang awam dan telah bekerja, ia kemudian merasa terpanggil untuk hidup melalui jalan Kristus dan mendaftarkan dirinya kepada Serikat Yesus.

Pendidikan dasar sampai dengan sarjana (S1) diselesaikan di Surabaya. Menyelesaikan studi sarjana di bidang Matematika Komputasi dari ITS Surabaya tahun 1990. Studi master dilakukan di Monash University Australia pada tahun 2003 di bidang Internet Security. Tahun 2014 melanjutkan studi master dan doktoral di bidang Artificial Intelligence and Machine Learning di Murdoch University Australia. Saat ini bekerja sebagai staff pengajar di Program studi Informatika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Bidang minat pada Deep learning, Smart Farming dan Object Detection and Recognition. 

Romo Hari Suparwito tidak mendapatkan segala pencapaian itu dengan kemudahan. Ia yang bermula dari keluarga yang sangat sederhana, berproses melalui hidupnya dengan mengasah pikiran kognitifnya. Ia sepanjang masa pendidikannya, dengan segala keterbatasannya, ia ingin bertanya kepada sesama untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Dengan begitu, Romo Hari juga tidak enggan - enggan untuk membagikan ilmu - ilmu yang ia miliki kepada sesama, maka dari itu hingga detik ini ia menjadi dosen di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan membagikan ilmunya kepada para pemuda - pemudi yang belajar padanya.. Oleh karena itu, ia berpegang pada prinsip: "Tanya sekali maka kamu akan dikira bodoh untuk 5 menit, tidak bertanya sama sekali maka kamu akan benar - benar bodoh untuk selamanya." 

Dengan begitu, ia berpesan kepada kita semua bahwa segalanya merupakan rahmat dari Tuhan. Bahwa ketika kita diberikan segala kemurahan oleh orang lain, maka itu merupakan kemurahan Tuhan yang diberikan melalui perantara orang - orang tersebut. Maka pesan Romo Hari kepada kita, sebagai manusia dan makhluk sosial, sudah layak dan sepantasnya kita harus mensyukuri segala hal sebagai berkat Tuhan. Kita juga harus mau memberikan kemurahan kepada orang - orang terdekat kita, karena kita juga telah diberikan oleh orang - orang terdekat kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun