Berawal dari perselisihan sengit yang terjadi antara dua kelompok pemuda di kota sorong, yaitu kelompok pemuda Kei dan kelompok pemuda Buton akhirnya terselesaikan melalui jalur kekeluargaan, Jumat 21 Mei 2021.
Dari hasil mediasi pihak Kepolisian Polresta Sorong Kota, kedua kelompok pemuda ini sepakat untuk mengakhiri pertikaian yang terjadi di antara kelompok mereka sehingga tidak menjadi sebuah dendam yang berlarut-larut.
"Jadi proses perdamaian berawal dari melati raya adalah proses adat, dimana pemuda Buton memberikan sarung yg melambangkan ikatan perdamaian Kei dan Buton," tutur Ketua Pemuda Mahasiswa Pelajar Kei (IPMPK) Sorong Raya, M. Saman Bugis, S.Sos, pada awak media, Minggu 23 Mei 2021.
Selanjutnya, dari kompleks basis kei di melati raya, dilanjutkan ke kompleks basis Buton di jalan suci Rufei untuk kembali bersilahturahim dengan mereka dengan disertakan proses adat kei yaitu alat silih pilih dan minum sopi.
Selain itu, kegiatan perdamaian tersebut juga dihadiri oleh dewan penasehat Pemuda Kei, Sanusi Rahaningmas, juga beberapa Dewan Pertimbangan, Pengurus IPMPK, Wakil Ketua Ikatan Keluarga Buton, juga Dewan Penasehat, dan Ketua Pemuda Buton.
"Proses perdamaian tersebut menjadi sebuah prosesi adat yang unik karena dapat terselesaikan dalam waktu 3 hari dengan dipakai istilah KEBUT yg artinya keibuton," tutur Saman.
Saman menambahkan, harapannya kedepan agar pemuda kei dan pemuda buton dapat saling mempererat hubungan keluarga tersebut karena dalam sejarah kei juga ada moyang kei yang berasal dari suku buton.
" Harapan saya, agar kita tetap menjalin silaturahim misalnya kerjabakti bersama antara pemuda Kei dan Buton, main futsal bersama dan hal-hal positif lainnya," pungkas Saman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H