Mohon tunggu...
Rafael Darian Kapuangan
Rafael Darian Kapuangan Mohon Tunggu... Lainnya - siswa

suka kucing

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dunia yang Warnanya Memudar?

23 November 2024   22:45 Diperbarui: 23 November 2024   23:41 692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Warna. Warna adalah spektrum gelombang cahaya yang ditentukan oleh panjang gelombang tersebut. Warna merupakan sebuah pengalaman indra penglihatan yang diperoleh ketika cahaya tersebut memantul dari benda-benda yang disinari gelombang cahaya dan kemudian diterima oleh mata. 

Beberapa tahun yang belakang ini, apakah kalian merasa warna dunia kita memudar? Seakan-akan dunia yang kita hidupi seiring waktunya kehilangan warnanya?

Mulai saja dari hal hal yang kecil, lihatlah di sekeliling kamar anda. Apa warna dinding yang kalian lihat? Apakah warna putih? Krem? Cokelat? Biru Napi? Warna-warna tersebut merupakan warna-warna paling populer digunakan dalam cat yang mewarnai dinding sebuah ruangan di zaman sekarang. 

Sudah jarang sekali kita melihat dalam keseharian kita, dinding-dinding rumah yang berwarna merah muda, hijau, kuning, dan berbagai warna lainnya. 

Contoh lain bisa dilihat dengan warna-warna mobil dan kendaraan lainnya di keseharian kita. Dulunya, sekitar tahun 1980an, mobil yang dikendarai di jalanan mayoritas memiliki warna yang beragam, dari hijau, kuning, biru, merah, hingga merah muda. Namun, sekarang, warna mobil dan kendaraan yang dikendarai mayoritas berwarna hitam, putih, dan abu-abu.

Tentu, selain faktor-faktor lingkungan yang berubah, ada juga faktor lain yang membuat dunia terasa seakan-akan memudar warnanya. Faktor tersebut berasal dari tubuh kita sendiri. Sebagai anak yang baru lahir, spektrum warna yang bisa kita lihat jauh lebih banyak dan bervariatif, dan seiringnya waktu, spektrum warna ini yang bisa dilihat oleh mata kita akan mengecil dan menjadi lebih pudar. 

Tentu, karena ini faktor biologis, tidak ada hal yang bisa dilakukan apabila sudah mengalami ini.

Warna sesungguhnya merupakan sesuatu pengalaman yang kita seringkali kurang diapresiasi. Bayangkan saja seseorang yang seumur hidupnya tidak bisa melihat. Bagaimanakah mungkin mereka bisa mengimajinasikan warna? 

Warna itu pengalaman yang sangat begitu kompleks dan bermakna. Inilah alasannya ketika seseorang hidupnya berubah menjadi lebih baik, hidup mereka diwarnai oleh sesuatu. Warna merupakan sebuah pengalaman yang positif, janganlah menganggap remeh begitu saja.

Jadi, dunia kita sebenarnya tidak benar-benar memudar warnanya. Namun, memang benar ada perubahan zaman dan selera masyarakat berkaitan dengan warna-warna yang diminati. Warna hitam, putih, cokelat, krem, dan lainnya yang sebelumnya saya katakan sebagai contoh pemudaran warna sebenarnya bisa tetap "berwarna". 

Variasi warna yang kita pikirkan sebagai "lebih berwarna" sebenarnya sama saja dengan variasi warna yang bisa dikatakan "kurang berwarna" itu. Hanya saja, kita belum bisa mengapresiasi bahwa warna tetaplah warna, dan melihatnya saja, meskipun hitam, putih, cokelat, krem, merah, biru, kuning, hijau, atau warna lainnya sudah merupakan berkah Allah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun