LE SSERAFIM merilis sebuah video musik bertajuk ‘EASY’. Video musik ini dianggap kontroversial karena mereka berada di Gereja dalam video tersebut. Bukan hanya menggunakan Gereja sebagai tempat syuting, mereka juga menggunakan hal-hal/peralatan yang berkaitan dengan agama Kristen dan Katolik hanya sebagai estetika dan mereka dianggap menggunakan hal-hal tersebut secara tidak tepat.
Pada 19 Februari 2024 silam, grup K-pop wanita,
Masalah ini bermula dari aplikasi X, di mana, banyak warganet yang berpendapat bahwa grup LE SSERAFIM menggunakan hal-hal/peralatan yang dianggap sakral dalam agama Kristen dan Katolik.
Pada gambar di atas, tampak mereka menggunakan Gereja sebagai lokasi syuting. Diketahui, LE SSERAFIM menyunting video musik tersebut di Gereja Presbiterian Imannuel yang terletak di Los Angeles, Amerika Serikat. Gereja ini juga sudah pernah dijadikan tempat syuting sebelumnya. Contohnya adalah video musik 'Helena' oleh My Chemical Romance dan beberapa film Hollywood seperti Legally Blonde, John Wick, dan The Amazing Spider-man 2.
Pada bagian ini, terlihat para misdinar memegang lentera yang biasanya digunakan pada Perayaan Ekaristi. Tetapi pada bagian atasnya diubah menjadi logo dari grup tersebut. Terlihat juga beberapa anggota menggunakan baju yang terbuka di dalam Gereja. Wiruk yang merupakan alat untuk mendupai dalam Perayaan Ekaristi juga terdapat pada gambar di atas.
Di sini, terlihat para anggota menari di bagian altar Gereja dengan pakaian yang tidak seharusnya dan pastinya bukan merupakan bentuk pujian bagi Allah dalam agama Kristen maupun Katolik. Banyak detail lain yang juga dianggap menistakan agama Kristen dan Katolik. Seperti Lambang Hati Kudus Yesus yang diganti dengan logo grup tersebut. Di bagian kiri dan kanan Lambang Hati Kudus Yesus yang diganti dengan logo grup tersebut, juga terdapat dua lampu hiasan bermata satu yang diduga sebagai lambang Illuminati. Juga banyak hiasan lampu lainnya seperti lampu garis berwarna biru dan lampu-lampu berbentuk bintang yang seharusnya tidak terdapat di Gereja ataupun untuk menghias Gereja dengan alasan apapun kecuali pada saat hari besar seperti Natal. Itupun menggunakan hiasan yang bertema Natal dan bukan seperti hiasan yang terdapat pada video musik tersebut.
Di bagian ini, dua anggota dari grup tersebut yakni Eunchae dan Yunjin, diduga meniru Patung Pietà yang menggambarkan peristiwa saat Maria (ibunda Yesus) sedang menggendong jenazah Yesus di pangkuannya setelah penyaliban-Nya.
Pada bagian menari di atas, salah satu anggota, Yunjin, menggunakan kalung Salib sembari menari dan juga dengan menggunakan pakaian yang terbuka.
Pada adegan di atas, diduga mereka menggunakan monstrans yang merupakan wadah untuk memajang Hosti Ekaristi yang telah dikonsekrasi dalam upacara Adorasi Ekaristi atau Pemberkatan Sakramen Maha Kudus.
Bukan hanya dalam video musiknya, dalam foto konsep yang berjudul ‘SHEER MYRRH’ para anggota menggunakan mahkota yang menyerupai mahkota duri yang ditaruh ke kepala Yesus sebelum Ia disalibkan.
penistaan agama dengan video musik ‘EASY’ ini. Banyak penggemar yang mengaku kecewa dengan video musik tersebut dan menganggap bahwa grup tersebut mengeksploitasi agama secara berlebihan. Beberapa warganet juga ada yang menebar kebencian pada LE SSERAFIM melalui berbagai platform. Beberapa warganet lain dan juga penggemar dari grup ini pun mengirimkan surel massa, guna agar agensi dari LE SSERAFIM, SOURCE MUSIC, mengambil tindakan dari apa yang telah terjadi. Namun sampai saat saya menulis artikel ini, tidak ada aksi yang diambil oleh SOURCE MUSIC mengenai masalah ini. Terdapat juga beberapa penggemar yang memihak LE SSERAFIM karena video musik tersebut direkam di Gereja Presbiterian yang sudah cukup sering dijadikan tempat syuting dan memiliki ajaran yang berbeda dengan Gereja Katedral Katolik.
Dari kejadian ini, banyak sekali warganet, terutama umat Kristen dan Katolik yang mengecam grup ini dan video musiknya. Warganet menganggap bahwa LE SSERAFIM telah melakukan