4. Gejala : Gejala mpox umumnya berupa ruam kulit atau lesi mukosa yang berlangsung antara 2 hingga 4 minggu. Selain itu, penderitanya mungkin juga mengalami demam, sakit kepala, nyeri otot, nyeri punggung, kelelahan, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
5. Penularan : Mpox dapat menular melalui kontak dekat dengan penderita, bahan atau benda yang terkontaminasi, serta hewan yang terinfeksi. Penyakit ini juga bisa menular dari ibu ke janin selama kehamilan atau kepada bayi saat melahirkan.
6. Perawatan : Pengobatan mpox berfokus pada penanganan gejala seperti nyeri dan demam, dengan perhatian pada hidrasi, nutrisi, perawatan kulit, pencegahan infeksi sekunder, serta pengelolaan penyakit penyerta seperti HIV jika ada.
Vaksinasi mpox dapat menjadi langkah efektif untuk mencegah infeksi, terutama bagi kelompok yang berisiko tinggi selama wabah. Kelompok yang mungkin lebih rentan terpapar mpox antara lain:
- Petugas medis atau tenaga kesehatan.
- Mereka yang tinggal bersama atau memiliki kontak dekat dengan penderita mpox, termasuk anak-anak.
- Individu dengan banyak pasangan seks, termasuk pria yang berhubungan seks dengan pria.
- Pekerja seks dan klien mereka, tanpa memandang jenis kelamin.
Mpox adalah penyakit yang serius, sehingga upaya pencegahan sangat penting untuk mengurangi penularan. Langkah-langkah pencegahan meliputi menghindari kontak fisik dengan penderita, membatasi jumlah pasangan seksual, menghindari hubungan seksual dengan sesama jenis, serta menjaga kebersihan diri dan mengisolasi penderita untuk mencegah penyebaran.
Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa mengunduh aplikasi IHC Telemed di App Store atau Google Play, dan mendapatkan layanan konsultasi langsung dengan dokter kapan saja dan di mana saja. IHC Telemed, menjaga kesehatan Anda dalam genggaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H