Mohon tunggu...
Rafael Adhitya Putra Kusuma
Rafael Adhitya Putra Kusuma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Siswa SMA Kolese Kanisius

Suka nulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Merajut Toleransi: Kunjungan SMA Kolese Kanisius ke Pondok Pesantren Nur El Falah

22 November 2024   22:36 Diperbarui: 22 November 2024   23:50 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang bisa Anda gunakan untuk mengubah dunia." - Nelson Mandela Mengadakan

Kunjungan antar lembaga pendidikan, terutama yang berbeda latar belakang budaya dan agama, merupakan langkah penting dalam membangun jembatan toleransi dan saling pengertian. 

Kunjungan SMA Kolese Kanisius ke Pondok Pesantren Nur El Falah adalah contoh nyata dari upaya ini. Dalam konteks masyarakat Indonesia yang majemuk, kegiatan semacam ini tidak hanya mempererat hubungan antar siswa dari latar belakang berbeda tetapi juga mengajarkan nilai-nilai toleransi, penghargaan terhadap perbedaan, dan saling menghormati sejak dini. 

Ketika rombongan siswa SMA Kolese Kanisius tiba di Pondok Pesantren Nur El Falah, suasana penuh kehangatan dan keramahan langsung menyambut mereka. Para siswa tampak antusias untuk mengetahui lebih jauh tentang kehidupan di pesantren. 

Acara diawali dengan sesi perkenalan dan sambutan dari pengasuh pesantren, yang menyampaikan betapa pentingnya kunjungan ini dalam mempererat persaudaraan dan saling pengertian. 

Para santri menyambut dengan senyuman hangat, memperkenalkan diri dan berbagi cerita tentang keseharian mereka di pesantren. Rasa penasaran terlihat jelas di wajah para siswa, dan mereka tampak bersemangat untuk menjalani serangkaian kegiatan yang telah dipersiapkan. 

Selama kunjungan, para siswa diajak berkeliling pesantren, mengunjungi asrama, ruang belajar, dan masjid. Di setiap lokasi, mereka diberikan penjelasan mengenai rutinitas harian dan proses belajar mengajar di pesantren. 

Tidak hanya itu, para siswa juga ikut serta dalam kegiatan pengajian dan diskusi keagamaan, di mana mereka mendengarkan ceramah tentang pentingnya toleransi dan saling menghormati. Salah satu momen yang paling berkesan adalah ketika para siswa diajak untuk ikut serta dalam pengajian bersama santri. 

Mereka duduk bersila di lantai, mendengarkan dengan seksama saat ustadz memberikan ceramah tentang pentingnya menjaga toleransi dan menghormati perbedaan. Beberapa siswa juga berkesempatan untuk bertanya dan berdiskusi langsung dengan ustadz, yang dijawab dengan sabar dan penuh kehangatan. 

Selain kegiatan keagamaan, kunjungan ini juga diisi dengan berbagai permainan dan aktivitas yang melibatkan semua peserta. Misalnya, olahraga sepakbola dan voli yang dimainkan secara berkelompok, yang tidak hanya menghibur tetapi juga mempererat kebersamaan. 

Selama sesi makan siang, para siswa SMA Kolese Kanisius diajak untuk mencicipi hidangan khas pesantren yang sederhana namun lezat. Kebersamaan yang terjalin selama acara makan bersama ini semakin memperkuat ikatan antara kedua kelompok. 

Pada akhir kunjungan, diadakan sesi refleksi di mana para siswa dan santri saling berbagi kesan dan pesan. Banyak siswa yang mengungkapkan rasa terima kasih atas sambutan yang hangat dan pengalaman berharga yang mereka dapatkan. 

Salah satu siswa bahkan mengatakan bahwa kunjungan ini telah membuka matanya terhadap pentingnya saling memahami dan menghargai perbedaan. Begitu pula dengan santri, yang merasa senang dapat mengenal teman-teman baru dari latar belakang yang berbeda. 

Kunjungan ini tentunya tidak hanya memberikan pengalaman belajar yang berharga bagi para siswa SMA Kolese Kanisius, tetapi juga bagi para santri Pondok Pesantren Nur El Falah. 

Melalui interaksi dan diskusi yang intens, kedua belah pihak dapat memahami bahwa perbedaan bukanlah penghalang, melainkan sebuah peluang untuk belajar dan tumbuh bersama. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam membangun jembatan toleransi dan persaudaraan yang kokoh di masa depan. 

Kunjungan tersebut mendapat banyak perhatian dan pujian dari berbagai pihak. Menurut salah satu orang tua siswa, kegiatan semacam ini sangat penting untuk membangun pemahaman dan toleransi antar umat beragama. "Kegiatan ini merupakan contoh nyata bagaimana pendidikan dapat memainkan peran penting dalam mempromosikan kerukunan dan persaudaraan," ujarnya. 

Selain itu, kunjungan ini juga menunjukkan bahwa SMA Kolese Kanisius dan Pondok Pesantren Nur El Falah memiliki komitmen yang kuat dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan menghargai perbedaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun