Mohon tunggu...
Rafael_STPKSTUDENT
Rafael_STPKSTUDENT Mohon Tunggu... Auditor - Saya menyukai dunia semi literasi

Belajar bukan untuk sekolah tapi untuk Hidup

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Keindahan

21 Juli 2022   06:32 Diperbarui: 21 Juli 2022   06:34 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dunia menjadi fana sejak Ku_dibumikan
Detak pada detik bergilir, momen bergantian
Derasnya hujan sampai lembutnya rintik, pelangi dijadikan

Keindahan nampak pada tempatnya
Mentari itu pagi yang punya
Senja, sore miliknya
Hingga batas hari, malam, rembulan mencintainya
Lupa, ada siang, teriknya selalu dikeluhkan

Hingga pada tempatnya ku_bertemu
Sosok indah mengelak segala semu
Tidak ada yang sempurnya, katanya
Nyatanya berbeda, kamu istimewa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun