Mohon tunggu...
Rafael_STPKSTUDENT
Rafael_STPKSTUDENT Mohon Tunggu... Auditor - Saya menyukai dunia semi literasi

Belajar bukan untuk sekolah tapi untuk Hidup

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Singkat Nyata kepada Kata

15 November 2021   08:17 Diperbarui: 15 November 2021   08:20 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tapi aku tau, bahagiaku sekarang: kamu alasanya.


                           "Mungkin"

Mungkin saja rembulan ini tidak akan sama pada malam berikutnya

Mungkin saja duka ini ialah tawa mu disana
Mungkin saja rasa ini hanyalah canda

Mungkin saja: rasa ini hanya milik ku


                              "Mentari"

Aku kembali tersadar dari dunia bawa sadar
Membuka tirai jendela, menyambut senja yang baru saja berkabar

Sedang ku kagumi tawa burung dalam sangkar

Sedang ku sedangkan rasa yang tak sejajar
Sedang ku sesali rasa yang berkelakar

                             

                            "Cinta"

Entah apa itu cinta, aku bingung mencintainya
Entah apa itu cinta, tapi itu yang sedang ku cintai

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun