Mohon tunggu...
Rafael Kiano
Rafael Kiano Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - .

Sedang berusaha untuk berkontribusi ke masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Wibawa Maritim Indonesia

11 Juli 2022   15:34 Diperbarui: 11 Juli 2022   15:39 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Susi Pudjiastuti, https://ekonomi.kompas.com

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Luas perairan kepulauan Indonesia mencapai 2,8 juta kilometer persegi serta panjang garis pantainya mencapai 81.000 kilometer.

Negeri ini memiliki 17.499 pulau dan terletak pada posisi geografis yang sangat strategis di persimpangan dua samudra, Samudra Pasifik dan Hindia. Indonesia yang beriklim tropis membuat flora dan faunanya tumbuh subur. Kekayaan sumber daya alamnya yang melimpah membuat Indonesia menjadi "rebutan" bangsa barat melalui penjajahan kolonialisme.

Melihat dari sejarah, dulunya bangsa Indonesia adalah bangsa yang berorientasi maritim. Terdapatnya kerajaan Sriwijaya, Majapahit, Demak maupun Kesultanan Ternate pada masanya merupakan kerajaan maritim yang sangat disegani. Contohnya, kekuasaan Kerajaan Sriwijaya pada abad ketujuh yang mencapai hingga ke Filipina, Sri Lanka, Vietnam, bahkan Madagaskar. Kerajaan Majapahit juga dulunya memiliki pengaruh hingga ke Tiongkok, India, Thailand, dan lain lain.

Namun, belakangan ini kulihat wibawa Indonesia di wilayah perairan dan maritim tidak seperti dulu yang sangat "menyeramkan". Sebenarnya, wibawa maritim Indonesia di tahun 2014-2019 cukup meningkat dengan hadirnya Susi Pudjiastuti sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. Beliau dengan gagah berani dan tanpa pandang bulu menenggelamkan kapal kapal asing dan ilegal yang telah melanggar peraturan laut di Indonesia dan melanggar kedaulatan negara. 

Selama beliau menjabat, beliau telah menenggelamkan sebanyak 558 kapal. Berkat penenggelaman kapal ini, nilai aset Indonesia yang berhasil diselamatkan mencapai ratusan triliun rupiah. Langkah ini walaupun menimbulkan pro dan kontra, namun sedikit banyak telah memunculkan kembali wibawa dari kemaritiman Indonesia.  Namun, setelah beliau tidak lagi menjabat, "Kesangaran" Indonesia di perairan mulai redup kembali. Kapal kapal asing dengan leluasa mengambil ikan secara ilegal di Indonesia, karena Sang Penjaga Laut Indonesia yaitu Susi Pudjiastuti sudah tidak menjabat lagi.

Tidak hanya dalam konteks pemerintahan ataupun militer, tapi juga lingkungan. Pantai-pantai dan lautan di Indonesia belakangan ini banyak dicemari dengan sampah. Baik dari pengunjung tempat tersebut ataupun kiriman daerah lain. Ini juga berpengaruh kepada wibawa Indonesia di perairan. Jika dulu nenek moyang kita disegani di perairan, sekarang kita justru di ketawai karena sampah yang berserakan di lautan. Bahkan, terkadang justru orang asing yang sangat aktif membantu untuk membersihkan sampah-sampah tersebut daripada warga pribumi itu sendiri. 

Sudah saatnya kita untuk mengembalikan wibawa bangsa Indonesia di perairan. Semua elemen harus bekerja sama sesuai dengan proporsinya masing-masing. Baik pemerintah, militer, maupun masyarakat sipil. Tugas kita sebagai masyarakat adalah bisa dengan berusaha menjaga kebersihan di sekitar pantai. Kita harus berusaha merealisasikan semboyan nenek moyang kita dulu, Jalesveva Jayamahe, di laut justru kita jaya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun