Mikrobiologi lingkungan adalah cabang mikrobiologi yang mempelajari mikroorganisme yang hidup dan berkembang di lingkungan alami. Lingkungan alami termasuk tanah, air, udara, dan bahan organik yang terdapat di alam. Studi mikrobiologi lingkungan melibatkan identifikasi, karakterisasi, dan pemahaman tentang jenis mikroorganisme yang ada dalam lingkungan tersebut, serta peran mereka dalam siklus biogeokimia, dekomposisi, penguraian bahan organik, dan interaksi dengan organisme lain dalam ekosistem(Sa’diyah et al., 2019). Beberapa peran mikrobiologi lingkungan sebagai berikut:
1.Siklus biogeokimia
Mikroorganisme mengubah bahan organik menjadi nutrisi yang dapat digunakan oleh organisme lain melalui proses seperti dekomposisi, nitrifikasi, dan denitrifikasi. Proses ini mempengaruhi siklus karbon, nitrogen, dan fosfor dalam ekosistem global.
2.Interaksi dengan organisme lain
Mikroorganisme berperan sebagai predator, parasit, dan simbion dalam hubungannya dengan organisme lain. Misalnya, bakteri rhizobium membentuk simbiosis dengan akar tanaman legum, menjadikan nitrogen atmosfer yang tidak dapat digunakan menjadi bentuk yang dapat diserap oleh tanaman.
3.Produksi dan degradasi senyawa kimia
Mikroorganisme memiliki kemampuan untuk memproduksi senyawa kimia seperti enzim, antibiotik, dan senyawa organik lainnya yang berkontribusi pada sistem ekosistem. Selain itu, mikroorganisme juga dapat mendegradasi senyawa kimia seperti polutan organik, logam berat, maupun zat radioaktif.
4.Keterlibatan dalam siklus air
Mikroorganisme mengubah dan memodifikasi sifat fisik dan kimia air melalui berbagai proses seperti sedimentasi, filtrasi, dan pembusukan. Mereka juga berperan dalam siklus air global melalui proses evaporasi, transpirasi, dan presipitasi.
5.Pengendalian dan penanggulangan penyakit
Mikroorganisme patogen dapat menyebabkan penyakit pada manusia, hewan, dan tanaman. Mikrobiologi lingkungan mempelajari mekanisme dan dampak penyakit yang ditularkan oleh mikroorganisme tersebut serta upaya pencegahan dan penanggulangannya.