Mohon tunggu...
Raelita Wahyu
Raelita Wahyu Mohon Tunggu... Freelancer - penulis lepas

Menerima jasa penulisan artikel maupun fiksi (cerpen, puisi) email: raelitawahyu@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Netflix Kehilangan 200.000 Pelanggan pada Kuartal Pertama 2022, Kok Bisa?

23 April 2022   07:39 Diperbarui: 23 April 2022   07:44 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pic by Freestocks via Unsplash.com

Nonton di Netflix memang tengah menjadi tren, ketika layanan TV lokal tidak menyuguhkan sesuatu yang menarik lagi untuk di tonton. Di tambah ketika pandemi dimulai tahun 2019, saat orang-orang tidak bisa mendapatkan hiburan karena harus stay at home, Netflix menjadi salah satu penyelamat kebosanan. 

Mencapai peak di era pandemi, Netflix kini menghadapi kenyataan yang kurang bagus. Dilansir The New York Times, pada laporan perusahaan kuartal pertama tahun 2022 yang diumumkan pada hari Selasa (19/4), Netflix membeberkan bahwa mereka telah kehilangan 200.000 pelanggan.

Dan lebih buruk lagi, Netflix diprediksi akan kehilangan dua juta pelanggan pada kuartal berikutnya. Sehari setelah laporan itu diumumkan, pada hari Rabu (20/4) saham Netflix turun 35%.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan Netflix kehilangan 200.000 subscriber-nya. Apa sajakah itu?

1. Munculnya pesaing yang menawarkan konten tak kalah menarik.

Meskipun Netflix masih menguasai pasar layanan streaming, kemunculan kompetitor-kompetitor lain tidak bisa dianggap sepele. Terbukti dari pertambahan pelanggan kompetitor yang terus melaju karena beberapa film atau acara andalan yang tadinya ditayangkan di Netflix, kini ditarik dan disiarkan sendiri oleh pihak TV yang telah mempunyai aplikasi streaming sendiri. Seperti serial Friends oleh HBO Max. Juga banyaknya serial-serial yang booming yang ditayangkan di luar Netflix.

2. Kebijakan Berbagi Akun

Memang tidak disangkal, kebijakan sharing account menjadi gebrakan Netflix. Tapi hal ini seperti pisau bermata dua, di satu sisi menarik minat orang-orang, di satu sisi menghambat pertumbuhan adanya subscriber baru, karena tentunya orang-orang akan lebih memilih untuk sharing karena harga lebih terjangkau. Jika pun ada, pertumbuhan itu akan bergerak lambat.

3. Konten Original yang Kurang Peminat

Netflix terlah menggelontorkan dana sebesar 15 Miliar US Dollar untuk proyek konten original mereka. Hanya saja feedback yang didapatkan tidak terlalu baik, banyak pelanggan mereka yang bahkan tidak berminat menontonnya. Konten original ini sering kalah saing dengan konten eksklusif dari kompetitor lainnya, seperti Hulu, Peacock, Disney+ dll.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun