Mohon tunggu...
Eko Dardirjo
Eko Dardirjo Mohon Tunggu... Jurnalis - Menulis

Pengurus Rumah Literasi Waskita Brebes

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perjalanan Monev Safe4c & Permasalahan Isu di Kelurahan

28 Maret 2023   09:00 Diperbarui: 28 Maret 2023   09:02 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi jam 06.00 WIB tim yayasan berdaya dari Kabupaten Brebes berangkat dalam melaksanakan program monitoring dan evaluasi (monev) Safe4c, perjalanan menggunakan mobil dan melewati tol kurang lebih 2 jam karena memang mobil melaju hanya 80 km/jam sehingga pagi jam 07.30 sudah sampai,

Monev yang dilaksanakan sesuai jadwal jam 09.00 WIB,  lalu di jam 08.00 WIB pun untuk ke Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) Kota Pekalongan, kami di temui oleh Bu Nur Agustin Kabid PPA dan Bu Yani selaku Kasi PPA, kami bicara tentang kegiatan safe4c yang sudah dilaksanakan di Kota Pekalongan, Dinas pun menyambut baik karena program yang positif untuk pencegahan perlindungan perempuan dan anak,

Namun di satu sisi, Dinas DPMPPA Kota Pekalongan mengutarakan bahwa masih banyak nya kasus perkawinan anak di Kota Pekalongan menjadi PR tersendiri, betapa tidak, kasus ini semakin tahun semakin banyak sehingga harus ada terobosan dalam menyelesaikan kasus ini, melalui program Diska (Dispensasi perkawinan) yang sudah banyak dilakukan, kini program ini menjadi salah satu cara agar angka kasus tersebut semakin di tekan, DPMPPA akan sosialisasi kepada kelurahan dan masyarakat agar dispensasi perkawinan anak benar-benar selektif tidak langsung di eksekusi oleh pengadilan agama, harus melalui koordinasi Lembaga Perlindungan perempuan, anak dan remaja (LPPAR) Kota Pekalongan

Di satu sisi rencana ini harus di dukung oleh stakeholder dan masyarakat umum, agar anak-anak di Kota Pekalongan benar-benar harus bisa mendapatkan hak-hak anak yang selama ini di abaikan karena harus menikah di usia anak,

Selain itu juga di semester 2 nanti, DPMPPA Kota Pekalongan akan mengadakan evaluasi termasuk salah satunya membahas Diska, dan akan mengajak dari yayasan berdaya untuk ikut dalam kegiatan tersebut, dan waktu begitu cepat, akhirnya tim yayasan berdaya beranjak berangkat untuk ke Kelurahan Podosugih Kecamatan Pekalongan Barat, ini merupakan kelurahan yang pertama di kunjungan dalam rangka monev, dan kali ini di sambut baik oleh Lurah Podosugih Bapak Edi Yulistiyanto yang akhirnya memaparkan keberhasilan dan dampak yang sudah ada dari program safe4c di Kelurahan tersebut,  bahkan beberapa kasus akhirnya bisa di tangani cepat lantaran masyarakat mengetahui adanya kasus kekerasan perempuan dan anak di wilayah nya dari beberapa hasil kegiatan yang sudah dilaksanakan oleh pihak kelurahan dan fasilitator masyarakat (fasmas) safe4c, tentu ini menjadi awal yang baik mengingat kelurahan Podosugih yang juga di anggap aktif dalam berperan untuk menjadikan kelurahan ramah perempuan dan anak, namun di satu sisi pihak kelurahan harus mengakui bahwa minimnya anggaran yang ada untuk mengadakan kegiatan safe4c menjadi kendala saat ini, namun beberapa kegiatan yang sudah dilaksanakan sebagai bentuk komitmen kelurahan dalam memerangi kasus kekerasan perempuan dan anak, dan sosialisasi yang sudah dilaksanakan ikut nebeng atau di ikutkan dalam kegiatan rapat di kelurahan dengan rapat yang sama namun sosialisasi di sisipkan sehingga esensi dalam program safe4c tetep di sampaikan ke masyarakat luas, sampai dengan obrolan kasus anak punk yang semakin banyak berkeliaran di wilayah kelurahan Podosugih, harapan dari tim yayasan berdaya yakni SOP perlindungan perempuan dan anak bisa di bakukan sehingga ke depan ada kelurahan yang menjadi percontohan sehingga jika ada kelurahan yang akan melaksanakan program yang sama bisa belajar dengan kelurahan podosugih

Sementara itu, hasil monev sudah di rekap oleh tim yayasan berdaya dan tim melanjutkan perjalanan ke kelurahan banyuurip dimana kelurahan ini juga menjadi kelurahan percontohan dari beberapa kelurahan yang ada di kota Pekalongan, di kelurahan banyuurip sendiri, rencana tindaklanjut dari program safe4c ini banyak dilakukan dan sasaran sudah mencapai 250 orang dari masyarakat umum dan anak-anak, dan Bapak Nursantosa lurah banyuurip mengatakan bahwa isu perlindungan perempuan dan anak juga menjadi pokok pembahasan dalam musrembang yang tentu ini di rasa sangat penting agar kelurahan banyuurip menjadi kelurahan yang ramah perempuan dan anak,.

Program safe4c merasa mempunyai dampak yang besar, karena yang biasanya program di kelurahan melibatkan masyarakat umum sekarang anak-anak juga di libatkan dan mereka akhirnya merasa di akui sebagai dalam program di kelurahan yang tentu ini juga kaitannya dengan program Safe4c, beberapa kendala yang selama ini ada tentu sama dengan kelurahan lain, yakni tentang minim nya anggaran sehingga kegiatan apapun akan sangat terganggu, namun ini bukan menjadi persoalan, sosialisasi safe4c dilaksanakan bersamaan dengan rapat di kelurahan atau di sisipkan bersamaan kegiatan di kelurahan sehingga tetep tersampaikan program safe4c, namun persoalan yang sangat mendesak di kelurahan banyuurip adalah kasus anak tidak sekolah yang ternyata semakin banyak, bukan karena faktor ekonomi melainkan faktor lain yang tentu perlu ada pendekatan oleh pihak kelurahan dan stakeholder lainya sehingga angka tidak sekolah bisa di tekan dengan bertahap,

Persoalan-persoalan ini yang akhirnya menjadi salah satu pembahasan monev safe4c hari itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun