Banyaknya kasus yang terjadi akibat Covid-19, membuat masyarakat resah, dari yang garus berdiam diri di rumah mematuhi himbauan Pemerintah ada juga yang akhirnya tutup karena dagangannya sepi, sepintas yang sebelumnya di anggap wabah biasa ternyata banyak sekali yang tertular sehingga WHO menetapkan wabah ini menjadi Pendemi.
Hal ini membuat masyarakat yang berada di zona merah seperti Jakarta, Bogor, Bekasi dan lain sebagainya akhirnya memutuskan untuk melakukan Mudik dini, mengingat himbauan untuk menghindari kerumunan atau kontak dengan orang lain di takutkan bisa tertular sehingga dengan demikian masyarakat diharuskan di rumah, namun di sisi lain mereka pekerja di bidang sektoral Informal cukup menerima dampak dari wabah ini.
Setelah masyarakat pulang kampung seperti sekarang ini mengingat disana mata pencaharian mereka sudah sepi, jam malam juga di berlakukan oleh pihak kepolisian sehingga hari-harinya tanpa bekerja, disisi lain bicar perut juga harus di kasih asupan makanan agar tidak lapar dan juga anak dan istri di kampung juga harus diberikan uang untuk hidup sehari hari.
Dengan begitu, menanggapi hal ini, Majelis Silaturahmi Warga Brebes (MASIGAB) yang merupakan Paguyangan besar kabupaten Brebes di Jakarta akhirnya membuat posko, seperti halnya ini, Ketua MASIGAB, Toto Carto, merasae prihatin dengan kondisi warga Jabodetabek terutama warga Brebes yang di zona merah, entah tidak tahu sampai kapan wabah ini akan berakhir namun untuk meminimalisir agar masyarakat Perantauan Brebes bisa terbantu.
" Ya saya pikir sudah akan berakhir, ternyata sepertinya akan berlanjut, kami melihat Komunitas yang di bawah naungan Masigab ada 40 komunitas lebih, akan kami prioritaskan agar donasi yang akan kami buka juga kami fokus ke mereka," dengan seperti ini, nantinya walaupun tidak semua bisa terjamah mendapatkan bantuan dari Masigab namun kepedulian kami terhadap warga Komunitas dari Brebes bisa tersalurkan.
Donasi yang di terima Masigab yang nantinya akan di bagian ke komunitas Brebes bisa berupa uang dan barang, untuk barang sendiri seperti makanan pokok, atau hand sanitizer, Masker dan lain-lain, sementara ini masigab sudah berkoordinasi dengan semua komunitas agar wilayah mana yang memang jadi prioritas utama agar posko ini bisa tepat sasaran, namun tidak memungkiri setelah nanti juga akan di buka untuk bantuan ini untuk semua warga buka  hanya dari komunitas Brebes saja melainkan semua warga yang terdampak Covid-19.
Jika bicara di ibukota, pengurus Masigab dan senior senior nya sudah bergerak dengan berdonasi, semoga target hasil donasi bisa secepatnya tersalurkan, bentuk donasi yang berupa barang seperti masker, masigab akan mengandalkan pemberdayaan warga komunitas yang memproduksi masker dari bahan kain sehingga akan lebih efektif dan efisien saling bantu dan gotong royong.
Di Brebes sendiri, Masigab membuka Posko di Yayasan Pendidikan Islam Raudhatuth Thalabah Desa Kedungtukang Kecamatan Jatibarang Brebes, donasi akan di fokuskan ke 1 titik dan jika sudah di rasa banyak pelan-pelan akan mulai dibagikan kepada warga yang terdampak Covid-19.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H