Sepenggal kisah yang menemani malam
Menjadi bunga dalam buai asmara
Sandiwara tanpa gladi baru saja dimulai
Menampilkan sepenggal kisah tentang sandiwara rasa
Dimulai tanpa pembuka
Diakhiri tanpa penutup
Namun berhasil mengguncang hati begitu hebat
Membuat aksara beku tak mampu diucap
Lidah itu begitu tajam
Berhasil melukai hati tanpa ampun
Merobek pikiran tak lagi berbentuk
Bagai memutilasi jiwa bak psikopat
Tak tahu memanusiakan manusia, atau
Memperlakukan manusia bagai binatang hina
Punya otak namun hanya
Semua itu lebih dari psikopat, kabau, kabihat
Semua berakhir seolah lidah itu
Baru menjilat liur yang menempel di dahi
Tak peduli telah melukai
Sebab tak pernah merasa melukai
Biar kucoba ceritakan kemunafikan
Tentang aku yang baru berucap cinta
Cinta yang berbekas lekat namun tiada pelaku
Sebab semua pemain pergi tak lagi menengok
Meninggalkan hati yang masih bersimpuh darah
Diselimuti malam yang semakin larut
Tanpa secercah cahaya
Meninggalkan diri dalam isak tangis
Polman, 2 Januari 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H