Mohon tunggu...
Raein
Raein Mohon Tunggu... Administrasi - Raein

Pisssss,,, jangan simpan masalahmu sendiri. Itu nggak baik buat kesehatan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sandiwara Rasa

2 Januari 2019   21:11 Diperbarui: 3 Januari 2019   13:43 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : Pixabay.com

Sepenggal kisah yang menemani malam
Menjadi bunga dalam buai asmara
Sandiwara tanpa gladi baru saja dimulai
Menampilkan sepenggal kisah tentang sandiwara rasa

Dimulai tanpa pembuka
Diakhiri tanpa penutup
Namun berhasil mengguncang hati begitu hebat
Membuat aksara beku tak mampu diucap

Lidah itu begitu tajam
Berhasil melukai hati tanpa ampun
Merobek pikiran tak lagi berbentuk
Bagai memutilasi jiwa bak psikopat

Tak tahu memanusiakan manusia, atau
Memperlakukan manusia bagai binatang hina
Punya otak namun hanya
Semua itu lebih dari psikopat, kabau, kabihat

Semua berakhir seolah lidah itu
Baru menjilat liur yang menempel di dahi
Tak peduli telah melukai
Sebab tak pernah merasa melukai

Biar kucoba ceritakan kemunafikan
Tentang aku yang baru berucap cinta
Cinta yang berbekas lekat namun tiada pelaku
Sebab semua pemain pergi tak lagi menengok

Meninggalkan hati yang masih bersimpuh darah
Diselimuti malam yang semakin larut
Tanpa secercah cahaya
Meninggalkan diri dalam isak tangis

Polman, 2 Januari 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun