Mohon tunggu...
Rafif Tri Atmaja
Rafif Tri Atmaja Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa S1 Akuntansi Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meningkatnya Angka Pengangguran Disebabkan oleh Minimnya Lapangan Pekerjaan di Era Bonus Demografi

21 Agustus 2023   01:16 Diperbarui: 21 Agustus 2023   02:13 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebelum pelaksanaan Millennium Development Goals berakhir pada UN Summit MDGs 2010 telah dirumuskan agenda pembangunan dunia pasca 2015. Berkaitan dengan hal tersebut disusunlah agenda pembangunan pasca 2015 yang disepakati dalam Sidang Umum PBB pada September 2015 yang masih berjalan hingga saat ini, yaitu Agenda 2030 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) yang digunakan sebagai panduan bagi seluruh negara anggota untuk mencapai pembangunan berkelanjutan. TPB/SDGs memiliki 17 tujuan yang merupakan komitmen global dan nasional dalam upaya untuk menyejahterakan masyarakat.

            Untuk memudahkan pelaksanaan dan pemantauan, 17 tujuan dari TPB/SDGs ini dikelompokkan ke dalam empat pilar, salah satunya tujuan ke 8 tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi yang masuk ke dalam Pilar pembangunan ekonomi. Pekerjaan yang layak serta kondisi pertumbuhan ekonomi, tidak jauh berkaitan dengan permasalahan pengangguran dan minimnya lapangan pekerjaan saat ini.  Padahal Indonesia saat ini berada di era bonus demografi. Era bonus demografi merupakan kondisi di mana penduduk usia produktif lebih banyak dibandingkan dengan usia tidak produktif. Jika hal ini dapat dikelola dengan baik oleh pemerintah, kondisi ini akan menjadi modal bagus untuk pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

            Pengangguran merupakan hal yang tidak dikehendaki dan tidak dapat dihindarkan. Karena bagaimanapun juga seiring berjalannya waktu populasi manusia akan semakin meningkat. Faktor penyebab pengangguran salah satunya dari para pencari kerja yang masih terjangkit budaya malas yang membuat mereka mudah menyerah dalam mencari peluang kerja. Kurangnya keahlian dan kemampuan yang dimiliki oleh para pencari kerja juga menjadi penyebab bertambahnya angka pengangguran. Bagi sebagian para pencari kerja yang tinggal di daerah terdalam kurangnya informasi serta ketiadaan akses untuk tahu informasi tentang peluang kerja juga menjadi masalah bagi mereka. Apalagi kurangnya pemerataan lapangan pekerjaan yang kebanyakan tersebar di kota kota besar. Serta banyaknya para pencari kerja yang tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan yang dimiliki oleh negara.

            Seperti api dan pembakaran, setiap ada sebab pasti ada akibatnya. Jika ditintau dari segi ekonomi, pengangguran akan meningkatkan jumlah kemiskinan karena berdampak pada pendapatan ekonomi mereka. Dari segi sosial, pengangguran dapat meningkatkan jumlah pengemis, gelandangan, serta pengamen. Hal ini juga mempengaruhi peningkatan kriminalitas yang mengganggu keamanan dan kenyamanan masyrakat sekitar. Dari segi mental, akibat dari pengangguran dapat berujung pada keputus asaan, serta dapat menimbulkan asalah baru seperti peningkatan deperesi hingga angka bunuh diri. Banyaknya demo yang dilakukan para serikat kerja juga berdampak pada kestabilan dunia politik.

            Walaupun tidak mudah, namun pengangguran dapat diatasi seiring berjalannya waktu. Harus adanya kerjasama Lembaga Pendidikan, masyarakat serta Pemerintah. Mengurangi angka pengangguran menjadi tantangan yang tidak mudah karena setiap tahunnya akan terjadi peningkatan para pencari kerja, kebutuhan perusahaan, serta munculnya sumber daya mesin yang semakin canggih dan dapat menggantikan peran manusia. Salah satu solusi mengatasi pengangguran adalah dengan peningkatan lapangan pekerjaan. Hal ini dapat dilakukan dengan pemerintah yang meningkatkan investasinya di berbagai sektor seperti kesehatan, pendidikan dan sebagainya, dengan begitu lebih banyak terciptanya perusahaan yang mampu menyerap tenaga kerja. Selanjutnya pemerintah dapat mendorong pertumbuhan UMKM seperti bantuan keuangan, pelatihan, dan pendampingan. Menyediakan pelatihan pekerjaan juga penting bagi para pencari kerja, terutama bagi mereka yang belum memiliki keterampilan belum memiliki pengalaman kerja. Pemerintah juga harus memastikan bahwa masyarakat bisa mengakses pendidikan yang berkualitas dengan mudah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun