Judul: Sebotol Hujan untuk SapardiÂ
Karangan: Joko PinurboÂ
Resensi Cerpen "Sebotol Hujan untuk Sapardi"
*Ringkasan cerita
Menceritakan tentang bagaimana si saya saat masih duduk di bangku 2 SMA dan belum mempunyai cita cita. Kata kata tadi terus menggema dalam kepala si saya dan akhirnya si saya semakin suka bersendiri untuk membuat puisi. Saya sendiri, walaupun sudah menjadi seorang keryawan dan mapan di sebuah perusahaan di Jakarta dan tetap belum menemukan cita-cita yang tepat di diri saya. Saya mempunyai satu impian yang sudah lama ingin Saya wujudkan yaitu: berfoto bersama Sapardi dan minta tanda tangannya. Lalu saya bercerita kepada temannya yaitu Subagus dan meminta tolong agar Saya bisa bertemu dengan Sapardi dan Subagus menyanggupinya
Pada saat Saya bertemu dengan Sapardi yang pertama gagal dan yang keduapun gagal. Dan Saya tidak kehilangan akal bagaimana agar bisa bertemu Sapardi. Saya juga akan mencobai lagi yang ketiga kali dengan cara yang jitu agar Sapardi tidak menghindari Saya. Pada saat bertemu Saya mengeluarkan semua puisi yang akhirnya ditandatangani oleh Sapardi dan mereka berfoto bareng. Pada saat hari itu Sapardi berumur 75 tahun dan Saya memberikan bingkisan yaitu sebuah botol besar berisi hujan.
*Penilaian
Kelebihan dari cerpen ini yaitu cerita tersebut juga sangat realistis dan sungguh-sungguh terjadi sehingga menarik pembaca lain untuk menikmati cerpen ini.
Kekurangan dari cerpen ini adalah memiliki alur campuran sehingga ceritanya terkesan runtut dan agak susah untuk dipahami oleh para pembaca.
*ManfaatÂ
Dengan membaca cerita Sebotol Hujan untuk Sapardi kita mendapatkan banyak pelajaran yang bisa diambil yaitu kita harus menjadi orang yang giat, rajin, dan bersungguh-sungguh agar cita-cita yang kita impikan bisa tercapai.