Dampak yang timbul akibat industri fast fashion tidak  bisa dianggap remeh, bahkan terbilang sangat serius. Maka dari itu penggunaan fast fashion harus kita  kurangi. Salah satu cara untuk mengurangi penggunaan fast fashion adalah dengan menerapkan sustainable fashion. Sustainable fashion sendiri lahir akibat penumpukan limbah hasil produksi fast fashion di seluruh dunia.Â
Sustainable fashion adalah praktik dalam fashion yang membuat pihak-pihak yang terlibat di dalamnya mengedepankan nilai-nilai baik khususnya terkait lingkungan dan kemanusiaan. Berupaya agar fashion, mulai dari produksi, penggunaan dan pemasarannya dapat memberikan kesejahteraan dan memberikan kerugian seminim mungkin.
Sustainable fashion dapat kita mulai melalui langkah-langkah sederhana, yang pertama dengan merawat pakaian yang kita miliki dengan baik sehingga pakaian memiliki umur yang panjang. Kedua, tidak membeli baju dengan mengikuti perkembangan tren, jadikan membeli baju baru sebagai pilihan terakhir. Sebagai gantinya berinvestasilah kepada pakaian yang berkualitas baik, dari segi ketahanan maupun kenyamanan.Â
Ketiga, menjadi pembeli yang selektif dengan mengetahui brand pembuat pakaianmu, apakah merupakan fast fashion yang berfokus pada kecepatan produksi ataukah slow fashion yang memprioritaskan kualitas alih-alih kuantitas. Bahan pakaian juga perlu diperhatikan, dengan memilih bahan-bahan alami seperti katun dan linen dibandingkan bahan sintetis yang terbuat dari plastik seperti polyester dan nilon.
Walaupun pada praktiknya tidak terdapat fashion yang 100% sustainable, karena mencuci pakaian dapat melepaskan serat microfibers yang terdapat didalamnya. Namun, sustainable fashion harus kita implementasikan semampu yang kita bisa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H